Selasa, 8 Februari 2022 6:48:0 WIB

Presidensi G20 Indonesia Dukung Pemberdayaan Perempuan
Tiongkok

Dewi Kinar Lestari

banner

Presidensi G20 Indonesia mendukung pemberdayaan perempuan, terutama di bidang literasi digital dan UMKM, termasuk usaha ultra mikro. Ilustrasi.

Presidensi G20 dinilai ikut mendukung pemberdayaan perempuan, terutama dalam bidang literasi digital dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk usaha ultra mikro.

Hal itu disampaikan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam G20 Women's Empowerment Kickoff Meeting yang diinisiasi oleh Women20 dan G20 Empower.

Empower Working Group dan W20 Engagement Group Presidensi G20 Indonesia mengangkat isu prioritas dukungan terhadap UMKM/UMi dan kemampuan digital bagi perempuan.

Empower Working Group juga menyuarakan kesetaraan perempuan pada isu prioritas kedua, yaitu Women in SMEs as drivers of economic growth: context, connect, and change. Ketiga, yakni Building a future-ready economy by increasing involvement of women in the economy and workforce trough upskilling and digital enablement.

Sementara, W20 menekankan pada pencapaian inklusivitas ekonomis melalui dukungan untuk perempuan pada isu prioritas kedua, Achieving economic inclusion by supporting MSMEs owned and managed by women.

Kominfo memastikan Digital Economy Working Group (DEWG) berjalan dan juga kelancaran isu transformasi digital lintas working group dan engagement group.

Kominfo menyambut positif dan mendorong pengarusutamaan perempuan dalam kegiatan ekonomi digital dan peningkatan kecakapan digital yang inklusif dan berdaya guna seperti yang diangkat oleh W20 dan Empower Working Group.

Tidak cuma itu, Kominfo juga akan mengupayakan partisipasi yang lebih inklusif dalam program kecakapan digital oleh kelompok rentan melalui prioritas isu kedua DEWG, yaitu kemampuan digital dan literasi digital.

Dokumen ini akan menjadi acuan G20 untuk mendorong partisipasi digital yang semakin berarti dari kelompok rentan sekaligus dalam upaya bersama mewujudkan ekonomi digital yang dapat lebih merangkul semua elemen masyarakat.

Selain itu juga diharapkan dapat mengidentifikasi dan memberikan rekomendasi konkret atas digital gap yang dialami oleh kelompok rentan, termasuk bagi perempuan dana anak, masyarakat adat, pendatang digital, serta UMKM yang terdampak oleh pandemi covid-19.

Sekadar informasi, Kominfo di sepanjang tahun ini memberikan pelatihan digital kepada lebih dari 12,5 juta masyarakat. 52 persen di antaranya adalah perempuan.

Kominfo memiliki pelatihan Digital Entrepreneurship Academy, yang pesertanya termasuk ibu rumah tangga untuk bisa mengembangkan UMKM/UMi berbasis digital.

Komentar

Berita Lainnya