Selasa, 15 Maret 2022 5:2:24 WIB

Yang Jiechi Adakan Pertemuan dengan Penasehat Keamanan Nasional Presiden AS
Tiongkok

Angga Mardiansyah

banner

Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT Yang Jiechi

Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT Yang Jiechi mengadakan pertemuan dengan Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan di Roma, Italia pada hari Senin kemarin (14/3) waktu setempat. Kedua pihak mengadakan komunikasi yang terus terang, mendalam dan konstruktif mengenai hubungan Tiongkok dan AS, serta masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama. Kedua pihak sepakat untuk bersama-sama melaksanakan kesepahaman kedua pemimpin negara, meningkatkan pengertian, mengelola perselisihan, memperluas kesepahaman, meningkatkan kerja sama dan mengumpulkan kondisi untuk mendorong hubungan Tiongkok dan AS kembali ke jalur tepat yang berkembang dengan sehat dan stabil.

Yang Jiechi menyatakan bahwa pelaksanaan kesepahaman kedua pemimpin negara adalah tugas terpenting dalam hubungan Tiongkok dan AS. Presiden Tiongkok Xi Jinping menyarankan bahwa hubungan Tiongkok dan AS pada era baru harus mematuhi prinsip saling menghormati, harmonis, bekerja sama dan menang bersama, serta menunjukkan arah bagi perkembangan hubungan Tiongkok dan AS. Presiden AS Joe Biden secara positif menanggapinya dan berkomitmen untuk tidak menciptakan perang dingin baru, tidak berusaha mengubah sistem Tiongkok, tidak berusaha menentang Tiongkok dengan memperkuat sekutunya, tidak mendukung “Taiwan Merdeka”, dan tidak sengaja berkonfrontasi dengan Tiongkok. Tiongkok selalu memandang dan menangani hubungan Tiongkok dan AS berdasarkan tiga prinsip yang diajukan Presiden Xi Jinping, dan berharap pihak AS dapat melaksanakan komitmen yang dinyatakan oleh Presiden Joe Biden. Dalam keadaan internasional masa kini, langkah Tiongkok dan AS untuk meningkatkan dialog dan kerja sama, mengelola perselisihan secara sempurna, serta menghindari konflik dan konfrontasi sesuai dengan kepentingan rakyat kedua negara, sesuai dengan harapan masyarakat internasional dan kepentingan rakyat seluruh dunia.

Yang Jiechi menekankan bahwa masalah Taiwan berkaitan dengan  kedaulatan dan keutuhan wilayah Tiongkok. Pihak AS sudah mengakui Satu Tiongkok dalam Tiga Komunike Tiongkok dan AS, prinsip satu Tiongkok adalah prasyarat Tiongkok dan AS membentuk hubungan diplomatik, juga merupakan dasar politik hubungan Tiongkok dan AS. Komitmen yang dikeluarkan pemerintah AS kali ini menjunjung kebijakan Satu Tiongkok dan tidak mendukung “Taiwan Merdeka”, tapi aksi dan sikap mereka tidak konsisten. Tiongkok menyatakan keprihatinan yang serius dan penentangan tegas terhadap serangkaian tindakan salah pihak AS dalam masalah Taiwan. Berbagai kekuatan separatis yang mendukung “Taiwan Merdeka” dan berupaya mengekang Tiongkok dengan masalah Taiwan tidak akan berhasil. Pihak Tiongkok menuntut pihak AS untuk memahami sensitivitas tinggi masalah Taiwan, mematuhi prinsip Satu Tiongkok, Tiga Komunike Tiongkok dan AS serta komitmen yang dikeluarkan AS, jangan berjalan semakin jauh ke dalam jalur yang berbahaya.

Yang Jiechi menjelaskan pendirian Tiongkok dalam masalah Xinjiang, Xizang dan Hongkong, menunjukkan bahwa masalah tersebut berkaitan dengan kepentingan inti Tiongkok, adalah urusan dalam negeri Tiongkok, dan tidak boleh diintervensi oleh kekuatan eksternal, rencana apapun yang ingin menindas Tiongkok dengan masalah tersebut pasti akan gagal. Yang Jiechi menunjukkan bahwa menjunjung ‘mencari persamaan dengan mengesampingkan perbedaan’ dan ‘membangun jembatan kerja sama dengan sebaik-baiknya menangani perselisihan’ adalah jalur tepat hubungan Tiongkok dan AS yang telah mengalami ujian dalam praktiknya sejak dikeluarkannya “Komunike Shanghai” selama 50 tahun ini. Kedua pihak harus belajar dari sejarah, saling menghormati, mematuhi prinsip hidup berdampingan secara damai, menggenggam kunci kerja sama dan menang bersama.cri

 

Komentar

Berita Lainnya