Rabu, 25 Januari 2023 9:0:4 WIB

Tarif Haji Jemaah RI Naik? Ini Penjelasan Kemenag
Indonesia

AP Wira

banner

Foto: Getty Images/iStockphoto/Aviator70

JAKARTA,Radio Bharata Online - Kementerian Agama membeberkan alasan biaya layanan haji jemaah RI diusulkan naik menjadi Rp 69,2 juta, kendati harga paket haji di Arab Saudi justru turun 30 persen ketimbang 2022. 

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief membenarkan penurunan harga paket haji yang ditetapkan Arab Saudi turun, dari Rp 22 juta menjadi sekitar Rp 19 juta. Sementara itu, kenaikan tarif layanan haji jemaah Indonesia disebabkan oleh naiknya harga transportasi hingga akomodasi.

"Yang disebut layanan haji atau paket layanan haji itu layanan masyair atau di Saudi disebutnya layanan selama masyair, yaitu layanan selama jemaah tinggal di atau wukuf di Arofah kemudian ke Musdalifah, kemudian mereka mabit diminah, 4 hari itu yang disebut paket layanan haji yang tahun lalu harganya 5.656,87 riyal, atau sekitar Rp 22 juta, itu 4 hari pada masa kemarin," kata Hilman saat dihubungi akhir pekan lalu.

"Nah, untuk sekarang tawaran kita kepada mereka yang sudah kita negosiasikan harga paket layanan itu jadi 4.632,87 riyal atau sekitar Rp 18,9 juta ya atau Rp 19 juta, dari Rp 22 juta turun," dia menambahkan.

Dikataknnya, "Komponen lain yang meningkatkan biaya itu adalah yang kita waspadai dan kita jaga justru mengenai tiket pesawat ya, kurs dollar sedang tinggi saat ini, kedua kita juga lihat jaga-jaga dengan avtur yang naik turun,"

Saat ini asumsi yang dipakai Kemenag adalah kurs dolar AS terkini. Dia mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.

Hilman mengatakan kondisi itu membuat turunnya paket layanan haji di Arab Saudi terkoreksi dengan naiknya biaya lainnya. Menurutnya layanan haji tidak mencakup biaya-biaya seperti transportasi hingga akomodasi.

Ia juga menjelaskan, "Jadi, meskipun layanan masyair atau layanan paket haji itu turun tapi turunnya itu masih terkoreksi dengan harga yang lain, misalnya kenaikan-kenaikan berapa riyal untuk rencana penginapan, untuk akomodasi, untuk makan, itu tidak masuk paket layanan haji. Hotel di Madinah, di Makkah, makan, itu tidak termasuk dalam layanan haji dimaksud. Jadi layanan haji itu spesifik,"

Lebih lanjut, Hilman juga menuturkan, mengapa Menag dan jajaran akhirnya memutuskan untuk mengusulkan kenaikan biaya haji menjadi Rp 69,2 juta. Dia menyebut perhitungan yang dilakukan yakni agar jemaah lain yang berangkat di tahun mendatang bisa tetap berangkat.

Hilman menyebut, "Nanti masyarakat akan memilih, dengan DPR kita akan rasionalisasi, kita akan sesuaikan, pilihannya di situ. Kita harus adil dengan yang akan berangkat tahun-tahun berikutnya, kalau anda nanti berangkat 7 tahun mendatang, masa antrenya, sanggup nggak bayarnya nanti? Keteteran tanpa subsidi karena habis untuk saat ini karena terlalu besar pasak daripada tiang, inilah kiranya kita harus rasional,"

(Detikcom)

 

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner