Jumat, 10 Januari 2025 10:54:48 WIB
Pakar: Bergabung dengan BRICS akan Membantu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
International
Eko Satrio Wibowo
Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif Pusat Reformasi Ekonomi Indonesia (CMG)
Jakarta, Radio Bharata Online - Bergabungnya Indonesia ke BRICS diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya secara signifikan, kata seorang pakar Indonesia pada hari Rabu (8/1) setelah pengumuman keanggotaan negara tersebut.
Kementerian Luar Negeri Indonesia pada hari Selasa (7/1) mengeluarkan pernyataan, memuji keanggotaan penuh BRICS dan menekankan komitmen negara tersebut untuk membina tatanan global yang lebih inklusif dan adil melalui kerja sama multilateral.
Pernyataan tersebut muncul setelah Brasil, sebagai Ketua BRICS tahun ini, mengumumkan satu hari sebelumnya bahwa Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS.
Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif Pusat Reformasi Ekonomi Indonesia, menyatakan optimisme tentang potensi manfaatnya.
"Pemerintah baru telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius sebesar delapan persen. Bergabung dengan BRICS akan memberikan dorongan yang signifikan untuk mencapai tujuan tersebut. Indonesia perlu melakukan upaya luar biasa, terutama dalam menarik investasi. Meskipun Indonesia telah menarik arus masuk investasi yang besar, masih ada ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut," katanya.
Faisal mengatakan bahwa kolaborasi dengan negara-negara BRICS seperti Tiongkok akan mendatangkan lebih banyak peluang perdagangan, investasi asing, dan teknologi bagi Indonesia, yang akan mendorong pembangunan ekosistem ekonomi domestik yang sehat.
Ia mengatakan bahwa negara-negara BRICS dapat memperluas kolaborasi ke area-area baru melalui integrasi dan saling melengkapi kekuatan mereka.
"Ke depannya, pemerintah Indonesia berencana untuk lebih mengembangkan industri hilir, serta pertanian, budidaya tanaman, perikanan, peternakan, dan kehutanan. Hal ini akan menciptakan lebih banyak peluang kolaborasi dengan Tiongkok, yang akan memperluas kemitraan di bidang infrastruktur dan peleburan nikel ke area yang lebih luas," ujar Faisal.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB