Minggu, 24 Juli 2022 5:55:37 WIB
Di Bawah Tekanan Ekonomi, Dubes Pastikan Komitmen Uni Eropa untuk Pendidikan Indonesia Tetap Kuat
Tiongkok
Bagas Sumarlan
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam HE Vincent Piket dalam acara resmi persiapan keberangkatan di Jakarta pada Sabtu (23/7/2022). (ERASMUS)
Uni Eropa tetap berkomitmen menjalankan program pendidikan Erasmus, yang juga menawarkan beasiswa kepada ratusan pelajar Indonesia, meski gejolak terus terjadi di negara anggotanya di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Duta Besar (Dubes) Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket mengatakan program pendidikan yang sudah menginjak 35 tahun ini justru semakin kuat setelah mengalami banyak tantangan, termasuk pandemi dalam dua tahun terakhir.
\r\n
\r\n"Sudah 35 tahun program Erasmus terus berjalan dengan baik bahkan selama pandemi. Walau banyak yang tidak bisa pergi secara fisik atau ada yang menunda, masih banyak yang berpartisipasi. Jadi kami akan terus melanjutkan program ini sekarang," kata Vincent dalam wawancaranya dengan wartawan di Jakarta pada Sabtu (23/7/2022). Vincent mengaku inflasi tahun ini akan lebih tinggi imbas tekanan perang yang dimulai Rusia di Ukraina. Namun dia optimis kondisi Eropa akan lebih baik tahun depan.
\r\n
\r\n“Pelajar harus bisa mengendalikan pengeluarannya masing-masing dengan bijak. Untungnya rupiah kuat sehingga pelajar dari Indonesia justru bisa memiliki kemampuan pengeluaran ekstra.” Kondisi tersebut mungkin berdampak pada biaya hidup di Eropa, sehingga dia menyarankan agar pelajar bisa bijak dalam mengelola pengeluaran. Ekonomi Eropa diakui berada di bawah tekanan, tapi menurutnya hal itu tidak akan mengganggu program pendidikan. “Eropa tempat yang aman, saya optimis pelajar dapat tetap menikmati waktu belajarnya dengan nyaman di Eropa.”
\r\n
\r\nDia mengingatkan dengan Covid-19 masih berkembang termasuk di dunia. Dia berpesan agar semua pelajar utamanya mereka, yang berhasil meraih beasiswa Erasmus+ dan akan pergi ke Eropa tahun ini dari Indonesia, tetap perlu menjaga kedisiplinan individu. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia berharap pelajar Indonesia di Eropa bisa memanfaatkan waktunya untuk mengembangkan keterampilan terutama terkait bahasa dan juga untuk mengenal beragam budaya di Eropa dengan menggunakan visa schengen.
\r\n
\r\n“Cobalah untuk berkeliling ke berbagai negara Uni Eropa menggunakan kereta yang sangat mudah dan murah. Nikmatilah kehidupan di negara Eropa yang besar dengan mobilitas yang bebas.” Tahun ini menurutnya adalah periode yang luar biasa dalam kerja sama Indonesia dan Uni Eropa, dengan penerima beasiswa Erasmus dalam jumlah terbesar, yaitu 210 pelajar. Dari 210 orang tersebut, 91 di antaranya menerima beasiswa Erasmus Mundus Joint Master’s (EMJM).
\r\n
\r\nSementara, 119 mahasiswa dan dosen lainnya menerima beasiswa Erasmus Mobility untuk pertukaran jangka pendek guna belajar atau mengajar di sejumlah perguruan tinggi di Eropa.
\r\n
\r\nJumlah itu menempatkan Indonesia pada 10 besar negara dengan jumlah penerima beasiswa Erasmus Mundus tertinggi di dunia. Vincent juga berharap supaya pelajar Indonesia di "Benua Biru" bisa menjadi duta bagi negara dengan membangun relasi yang baik dengan pelajar Eropa. Termasuk memperkenalkan budaya dan sistem pendidikan di Indonesia sehingga banyak juga orang Eropa mau belajar ke Indonesia. Erasmus sendiri menurutnya sejak dijalankan telah diikuti sekitar 4 juta pelajar, dan menjadikannya program pemuda terbaik yang pernah dimiliki Uni Eropa.
\r\n
\r\nhttps://www.kompas.com/global/read/2022/07/23/204500570/di-bawah-tekanan-ekonomi-dubes-pastikan-komitmen-uni-eropa-untuk?page=2
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB