Rabu, 21 April 2021 9:3:52 WIB

Nadiem soal Kamus: Saya Tak Ada Niat Hilangkan Jejak Sejarah
Tiongkok

Kinar Lestari

banner

Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan bahwa dirinya tidak berniat menghapus jejak sejarah terkait polemik ketiadaan nama KH Hasyim Asyari dalam Kamus Sejarah (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan dirinya sama sekali tak memiliki niat menghapus jejak sejarah terkait polemik Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang tak memuat nama tokoh pendiri NU, Hasyim Asy'ari.

\r\n\r\n

Nadiem memastikan pihaknya berkomitmen memberi penghormatan terhadap nilai sejarah dan tokoh-tokoh perjuangan Bangsa, termasuk perjuangan Hasyim Asy'ari.

\r\n\r\n

"Kepada masyarakat Indonesia, saya ingin memastikan bahwa tidak ada niatan sama sekali menghilangkan jejak sejarah," kata Nadiem dalam siaran video di akun Instagram pribadinya, Rabu (21/4).

\r\n\r\n

Dia pun turut mengklarifikasi bahwa Kamus Sejarah Indonesia Jilid I mulai disusun dan terbit pada 2017, saat dirinya belum menjabat sebagai Mendikbud. Meski demikian, ia mengaku telah memerintahkan Direktur Jenderal Kebudayaan mengambil langkah cepat untuk mengoreksi kesalahan tersebut.

\r\n\r\n

Selain itu, lanjut Nadiem, ia juga telah memerintahkan jajarannya untuk melanjutkan penyusunan kamus tersebut. Penyusunan ulang kamus akan dilakukan dengan lebih cermat, dan memperhatikan masukan pemangku kepentingan termasuk NU.

\r\n\r\n

"Saya perintahkan langsung tim kemendikbud untuk melakukan penyempurnaan kamus yang sempat terhenti dilanjutkan dengan lebih cermat," kata Nadiem.

\r\n\r\n

Nadiem berpendapat Hasyim Asy'ari adalah guru, kyai, yang patut menjadi panutan karena telah menorehkan sejarah panjang dalam mengembangkan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

\r\n\r\n

Oleh sebab itu, menurutnya, warga Indonesia perlu mengetahui tokoh-tokoh yang berjasa dalam mendirikan dan membangun bangsanya.

\r\n\r\n

"Saya mohon restu kamus sejarah yang belum pernah dimiliki negara ini dapat kita lanjut bersama agar nanti dapat memberikan manfaat untuk semua," katanya.

\r\n\r\n

Kamus Sejarah Indonesia Jilid I menuai protes setelah diketahui tak memuat Hasyim Asy'ari. Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengakui ada kesalahan teknis dalam penyusunan kamus tersebut.

\r\n\r\n

Menurutnya, buku itu naik ke proses desain dan tata letak meski diketahui penyusunan belum rampung. Pada 2019, Kamus Sejarah Indonesia Jilid I kemudian diunggah ke Situs Rumah Belajar Kemendikbud.

\r\n\r\n

"Dan saya juga minta tadi untuk menurunkan semua buku thttp://cnnindonesia.com/nasionalerkait sejarah modern sampai ada review," katanya.

Komentar

Berita Lainnya