Jumat, 29 Juli 2022 3:37:35 WIB

Deteksi Dini Cacar Monyet, Reagen Disebar ke Lab Seluruh Indonesia
Tiongkok

Bagas Sumarlan

banner

Mutasi virus cacar monyet diduga lebih cepat dari perkiraan para ahli. (GAVI )

Guna mencegah masuknya penyakit cacar monyet (monkeypox), pemerintah memerintahkan kepada semua Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) di setiap daerah untuk bersiap melakukan deteksi dini dan uji sampel. "Jadi sekarang kita mulai melakukan juga di daerah-daerah supaya lebih cepat,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari keterangan pers Kementerian Kesehatan, Kamis (28/7/2022). Menurut Budi, pemerintah sudah mendatangkan 1.500 reagen, cairan, dan perangkat khusus (kit) untuk membantu proses deteksi dan pencegahan penyakit cacar monyet di Indonesia.
\r\n
\r\n"Reagennya beda dengan Covid-19. Reagennya kan kita ada 500 kemarin ada sembilan yang sudah dipakai, kita tambah lagi 1.000. Jadi total ada 1.500 yang akan kita distribusikan ke lab-lab seluruh Indonesia,” ujar Budi. Menurut Budi, sampai saat ini tidak ada pasien di Indonesia yang terkonfirmasi positif mengidap cacar monyet. Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen dari sembilan pasien dengan status suspek cacar monyet di Indonesia, semuanya negatif. Untuk mengantisipasi penularan serta melakukan deteksi dini penyakit cacar monyet, pemerintah menyiapkan dua laboratorium khusus.
\r\n
\r\n"Pemerintah telah mempersiapkan komponen yang diperlukan dalam usaha deteksi awal penyakit cacar monyet," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) Wiku Adisasmito dalam keterangan pers secara daring pada Selasa (26/7/2022). "Seperti penunjukan dua laboratorium untuk uji sampel, yakni Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata di Bogor dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infensi Prof. dr. Sri Oemijati di Jakarta," jelas Wiku. Selain itu, pemerintah juga memperluas sosialisasi mengenai penyakit cacar monyet untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit tersebut.
\r\n
\r\nSosialisasi itu khususnya mengenai bagaimana penyakit ini dapat menular, risiko kondisi yang dapat tertular, dan cara terhindar dari penyakit cacar monyet.
\r\n
\r\n"Masyarakat juga selalu diimbau untuk menerapkam pola hidup bersih dan sehat sebagai upaya perlindungan mandiri terhadap potensi penularan penyakit itu," tambah Wiku. Penyakit cacar monyet dilaporkan sudah terdeteksi di 75 negara, termasuk beberapa negara di kawasan Asia. Berdasarkan informasi yang disiarkan di laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit cacar monyet bisa menular dari binatang ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dan mukosa dari hewan yang terinfeksi virus penyebab cacar monyet.
\r\n
\r\nAdapun penularan cacar monyet dari manusia ke manusia bisa terjadi akibat kontak dengan sekresi saluran respirasi, lesi kulit dari orang yang terinfeksi, atau benda-benda yang terkontaminasi virus. Menurut WHO, peningkatan kewaspadaan terhadap faktor-faktor risiko penularan penyakit dan edukasi masyarakat mengenai tindakan yang perlu dijalankan guna mengurangi risiko penularan virus merupakan strategi utama dalam pencegahan penularan cacar monyet.
\r\n
\r\nhttps://nasional.kompas.com/read/2022/07/29/06320011/deteksi-dini-cacar-monyet-reagen-disebar-ke-lab-seluruh-indonesia?page=2

Komentar

Berita Lainnya