Rabu, 31 Agustus 2022 3:23:41 WIB

Juru Bicara : di Tengah Ambisi Tokyo Dalam Senjata Hipersonik, Jepang Harus Belajar dari Sejarah
Tiongkok

Endro

banner

Zhao Lijian Photo: VCG

BEIJING, Radio Bharata Online – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian pada hari Selasa (30/8/2022), mengatakan, Jepang harus belajar dari sejarah, dan berhati-hati dalam kata-kata dan perbuatan mengenai masalah militer dan keamanan, sehingga dapat memenangkan kepercayaan dari negara-negara tetangga, dan masyarakat internasional.

Dilansir dari Global Times, Zhao Lijian menyatakan itu menanggapi kepala pertahanan Jepang Yasukazu Hamada, bahwa Jepang perlu meningkatkan kemampuan pencegat dan serangan balik rudalnya.

Hamada membuat pernyataan selama wawancara hari Senin, dalam diskusi tentang senjata hipersonik. Beberapa pengamat percaya deklarasi tersebut ditargetkan ke Tiongkok, Rusia dan Korea Utara.

Pada konferensi pers rutin hari Selasa, Zhao mengatakan bahwa Jepang telah melangkah lebih jauh dan lebih jauh, di jalan ekspansi militer dalam beberapa tahun terakhir, termasuk anggaran militer yang sangat meningkat, dengan penuh semangat mengembangkan anti-rudal, luar angkasa, senjata hipersonik, dan teknologi militer lainnya, memperkuat kerja sama militer AS-Jepang, dan berusaha mengembangkan apa yang disebut kemampuan serangan baliknya.

Beberapa orang bahkan menganjurkan untuk "berbagi nuklir" dengan AS, memungkinkan penempatan senjata nuklir Amerika di wilayah Jepang.

Menurut Zhao, tindakan Jepang akan secara serius melanggar konstitusi pasifik, dan kebijakan yang berorientasi pada pertahanan secara eksklusif, secara serius mengancam perdamaian, keamanan dan stabilitas kawasan Asia-Pasifik.

Jepang harus sungguh-sungguh belajar dari pelajaran sejarah, mengikuti jalan pembangunan damai, menghormati masalah keamanan tetangga Asianya dalam praktik, dan berhati-hati dalam kata-kata dan perbuatannya di bidang keamanan militer, sehingga benar-benar memenangkan perang, kepercayaan tetangganya dan komunitas internasional.

Komentar

Berita Lainnya