Senin, 13 Maret 2023 10:14:22 WIB
Latihan AS-Korsel dimulai, Korut luncurkan Rudal dari Kapal Selam
International
Endro
Pandangan umum saat Korea Utara menembakkan dua rudal dari kapal selam yang menyerang target bawah air, menurut media pemerintah, di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara 12 Maret 2023. foto ini dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara ( KCNA)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Ketika latihan militer AS-Korea Selatan akan dimulai, Kantor berita negara KCNA pada Senin, melaporkan bahwa Korea Utara melakukan uji tembak dua rudal jelajah strategis dari kapal selamnya pada hari Minggu.
Terminologi kata "Strategis" biasanya digunakan untuk menggambarkan senjata yang memiliki kemampuan nuklir.
KCNA mengatakan, peluncuran tersebut mengkonfirmasi keandalan sistem, dan menguji operasi ofensif bawah laut dari unit kapal selam, yang merupakan bagian dari penangkal nuklir Korea Utara.
Dilain ppihak, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan militer berada dalam siaga tinggi, dan badan intelijen negara itu bekerja sama dengan mitranya dari AS, untuk menganalisis secara spesifik peluncuran rudal Korea Utara tersebut.
Mulai hari Senin, pasukan Korea Selatan dan Amerika dijadwalkan untuk memulai latihan bersama selama 11 hari, yang dijuluki "Perisai Kebebasan 23", yang akan diadakan dalam skala yang belum pernah terlihat sejak 2017.
Kedua kekuatan militer itu mengklaim, latihan itu akan memperkuat postur pertahanan gabungan sekutu, dan akan menampilkan latihan lapangan, termasuk pendaratan amfibi.
Korea Utara telah lama menganggap latihan gabungan itu sebagai latihan untuk invasi. Mereka telah melakukan sejumlah uji coba rudal dan latihan dalam satu tahun terakhir, dalam apa yang dikatakannya sebagai upaya untuk meningkatkan penangkal nuklirnya, dan membuat lebih banyak senjata beroperasi penuh.
Menurut KCNA, peluncuran rudal kapal selam itu sendiri bertujuan untuk menunjukkan tekad Korea Utara, untuk mengendalikan situasi di mana imperialis AS dan pasukan boneka Korea Selatan, semakin nyata dalam manuver militer anti Korea Utara. (Reuters)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB