Sabtu, 4 Juni 2022 5:23:32 WIB

Shanghai Tetap Waspada Meski Cabut Lockdown
Tiongkok

Agsan

banner

Sebuah Mall di Shanghai - Image from Global Times

Shanghai, Bolong.id - Meski cabut lockdown, Shanghai tetap  siaga mencegah kebangkitan COVID-19. Para ahli mengingatkan, jangan sampai virus menyebar lagi.

Dilansir dari Global Times Rabu (1/6/22), pada Rabu, Shanghai melaporkan lima kasus yang dikonfirmasi dan sepuluh pembawa virus. Itu tanda risiko COVID-19 masih ada.

Di jalan-jalan Shanghai, tampak warga berangkulan gembira. Mereka lega, setelah penguncian dua bulan.

Di Jalan Anfu, tampak orang-orang mengunjungi toko, minum kopi, berfoto di jalanan - dan anak-anak bermain di luar, asisten toko masih membersihkan dan mendisinfeksi toko mereka untuk bersiap membuka toko.

Warga juga secara sadar memeriksa suhu tubuh mereka, memindai kode kesehatan dan mendisinfeksi tangan mereka dengan pembersih tangan, sebelum memasuki toko dan pusat perbelanjaan. 

 Antrean juga terlihat di tempat-tempat pengujian asam nukleat di jalanan.

Zong Ming, Wakil Walikota Shanghai, mengatakan pada konferensi pers Selasa, masih ada 200.000 orang di Shanghai yang tinggal di daerah di bawah pengendalian epidemi. Itu dari sekitar 25 juta penduduk di sana.

Pemerintah mengimbau, kepada mereka yang masih hidup di bawah kendali Corona, agar bersabar.

Seorang penduduk bermarga Wang di sebuah komunitas terkontrol di distrik Jing'an mengatakan kepada Global Times bahwa komunitas tersebut telah memberi tahu bahwa mereka harus terus mematuhi aturan manajemen. 

"Tapi kami tidak merasa buruk. Karena seluruh kota telah dibuka kembali. Tidak lama lagi, kami juga akan kembali bebas," kata Wang.

Sementara itu, pakar kesehatan menekankan bahwa bukan waktunya bagi Shanghai untuk menurunkan kewaspadaan terhadap virus tersebut.

Langkah-langkah pencegahan selama pemantauan anti-epidemi normal harus dilaksanakan secara akurat, Lu Hongzhou, kepala tim ahli anti-epidemi Shenzhen dan kepala Rumah Sakit Rakyat Ketiga Shenzhen, mengatakan kepada Global Times.

Lu mengatakan bahwa pengujian asam nukleat secara teratur harus dilakukan untuk mengetahui infeksi cluster dan mencegah kemunculan kembali, sedangkan persyaratan untuk pemindaian kode kesehatan sebelum memasuki tempat umum akan mendorong warga untuk melakukan pengujian secara teratur.

Penduduk di Shanghai sekarang memerlukan tes nukleat negatif yang valid selama 72 jam sebelum memasuki tempat-tempat umum dan menggunakan transportasi umum. Pemerintah juga membatasi 75 persen dari kapasitas maksimum di situs komersial, termasuk pusat perbelanjaan. (*)

https://bolong.id/mt/0622/shanghai-tetap-waspada-meski-cabut-lockdown

Komentar

Berita Lainnya