Senin, 10 Maret 2025 13:42:30 WIB

BKPBM Jakarta Gelar Ujian Standar Bahasa Tionghoa (HSK) 2025 di 17 Provinsi di Indonesia
Indonesia

Eko Satrio Wibowo

banner

Pejabat dari Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Pengurus BKPBM Jakarta, dan Perwakilan Kemendikbud Berfoto Bersama (Bharata Online)

Jakarta, Radio Bharata Online - Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) Jakarta kembali menggelar Ujian Standar Bahasa Tionghoa atau Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) di Indonesia.

Pada penyelenggaraannya yang memasuki tahun ke-24, HSK tahun ini diadakan pada tanggal 8-9 Maret 2025 di lebih dari 50 tempat di 17 provinsi di Indonesia dengan jumlah peserta mencapai 4655 orang.

Khusus di Jakarta, HSK tahun ini digelar di Universitas Tarumanegara (Untar), Tomang, Jakarta Barat dengan jumlah peserta mencapai 964 orang (278 orang ujian secara offline dan 686 orang secara online).

Arifin Zain, selaku Ketua BKPBM Jakarta, berharap bahwa HSK bisa terus mendorong anak muda Indonesia untuk serius belajar bahasa Mandarin.

"Bagaimanapun pengaruh Tiongkok di dunia internasional semakin besar. Dan persahabatan Indonesia dan Tiongkok semakin baik, bidang kerja samanya semakin banyak. Melalui ini kami bisa membantu Indonesia menyiapkan lebih banyak SDM yang mengusai bahasa Mandarin dan memberikan sumbangsih bagi pembangunan Indonesia," ujarnya kepada tim Bharata Online saat ditemui di Jakarta.

Wang Siping, Atase Budaya Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, turut menghadiri HSK di Jakarta. Menurutnya, pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia sudah banyak diminati dan dianggap penting. Hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang ikut dalam ujian tersebut, meski belum menyamai jumlah sebelum pandemi Covid-19.

Namun, dengan memperhatikan bahwa hubungan Tiongkok dan Indonesia yang sangat baik, Wang optimis peserta HSK mendatang akan kembali seperti semula atau bahkan melampauinya.

"Untuk pulih seperti semula masih butuh proses. Tapi saya rasa, karena sekarang hubungan Tiongkok dan Indonesia sangat baik. Presiden Prabowo juga setelah dilantik dua kali memilih Tiongkok sebagai kunjungan pertama. Jadi, dalam kondisi persahabatan yang baik dan semakin eratnya pertukaran budaya kedua negara, saya rasa tidak lama lagi jumlah peserta HSK akan melampaui sebelum pandemi," katanya.

Di sisi lain, pemerhati pendidikan Nuning Yuningsih mengatakan bahwa sejak penyeleggaraan HSK pertama hingga sekarang, peminatnya terus mengalami peningkatan yang signifikan. Menurutnya, ini tidak terlepas dari sekolah-sekolah dan universitas-universitas di Indonesia yang membuka jurusan bahasa Mandarin serta perusahaan-perusahan yang membutuhkan tenaga kerja yang mampu berbasa Mandarin.

Ia pun mendorong anak-anak muda Indonesia untuk belajar bahasa Mandarin untuk menjadi jembatan persahabatan Indonesia-Tiongkok.

"Kepada adik-adik, mahasiswa atau siswa, baik itu tingkat SD sampai perguruan Tinggi, yuk kita belajar bahasa Mandarin. Tidak susah kalau memang kita mau berusaha belajar. Sukses selalu untuk kita semua," ujarnya. 

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner