Kamis, 29 Desember 2022 9:23:39 WIB

Perbatasan antara Daratan dan HK akan Dibuka Kembali sebelum 15 Januari
Tiongkok

Endro

banner

Foto menunjukkan para pelancong melewati pelabuhan darat yang menghubungkan Hong Kong dan Shenzhen, Provinsi Guangdong di Tiongkok Selatan. Foto: IC

HONG KONG, Radio Bharata Online – Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR) mengumumkan rencana untuk membuka kembali perbatasan dengan Tiongkok daratan sebelum 15 Januari 2023. Kini warga Hong Kong bersiap menyingsingkan lengan bajunya untuk pembukaan kembali, setelah perbatasan ditutup selama tiga tahun.

Saat ini Bea Cukai sedang menguji prosedur, sementara agen perjalanan, operator kereta api, dan maskapai penerbangan yang menghubungkan daratan dan Hong Kong, berupaya menambah kapasitas dan memeriksa kendaraan mereka. Dikabarkan, industri pariwisata telah menerima banyak pesanan dan permintaan dari daratan.

Keputusan untuk membuka kembali perbatasan diumumkan oleh John Lee, Kepala Eksekutif HKSAR pada hari Rabu (28/12). Dia mengatakan, pemerintah akan membatalkan tes COVID-19 wajib untuk kedatangan dari daratan, Makau, dan negara asing mulai Kamis (29/12), juga membatalkan penerapan Tiket Vaksin dan langkah-langkah jarak sosial.

Lee mengatakan bahwa pengendalian COVID-19 yang longgar, diberlakukan karena kota tersebut telah memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi, dan kekebalan kelompok telah terbangun, karena lebih sepertiga dari 7,5 juta penduduknya pernah terinfeksi.   

Lee mengatakan bahwa pemerintah SAR bisa saja memberlakukan kuota, bagi penumpang dari Hong Kong ke daratan pada awal pembukaan perbatasan.

Keputusan Hong Kong untuk mengakhiri sebagian besar kontrol COVID-19, datang setelah daratan mengumumkan pada hari Selasa, bahwa entri ke daratan tidak akan dikenakan karantina wajib mulai dari 8 Januari, dan hanya tes negatif 48 jam yang diperlukan.

Meskipun tanggal pastinya belum diputuskan dan rincian lebih lanjut masih belum diumumkan, masyarakat Hong Kong sangat antusias dengan langkah tersebut. (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya