Rabu, 23 Juni 2021 5:29:59 WIB

Pemerintah akan Gelar Sekolah Tatap Muka Mulai Juli 2021, FSGI: Sangat Tidak Aman
Tiongkok

Angga Mardiansyah

banner

Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo. [suara.com/ Dian Rosmala]

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendesak pemerintah agar menunda rencana pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah pada tahun ajaran baru 2021/2022, Juli mendatang.

Sekjen FSGI Heru Purnomo mengatakan, laju penularan atau positivity rate saat ini 17 persen, masih sangat tinggi dari standar WHO yang hanya lima persen. Dia menilai, kondisi ini sangat berbahaya bagi anak-anak terlebih mutasi virus membuat penularan lebih cepat.

"Kondisi ini sangat tidak aman untuk buka sekolah tatap muka,” kata Heru dalam keterangannya, Rabu (23/6/2021).

PTM bisa dilakukan apabila sarana dan prasarana untuk pembelajaran jarak jauh benar-benar tidak bisa diupayakan, seperti di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).

"Dan untuk wilayah dengan positivity rate di bawah lima persen, pemda dapat membuka sekolah apabila mereka memiliki mekanisme kontrol yang langsung ke sekolah," sambungnya.

FSGI juga mendorong pemerintah untuk mempercepat dan menyosialisasikan program vaksinasi bagi seluruh guru dan dosen, karena sejauh ini masih jauh dari target sasaran.

"Ada yang belum dapat kesempatan, namun ada juga kelompok guru yang tidak bisa divaksin karena alasan medis, namun ada juga yang tidak mau atau menolak divaksin karena khawatir efek dari vaksin," ungkapnya.

Diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendorong sekolah mulai dibuka sejak saat ini dengan mengikuti panduan prokes dari Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tanggal 30 Maret 2021.

Sebagai informasi, per 22 Juni 2021 jumlah guru dan tendik yang sudah divaksin dosis pertama adalah 1.969.933 orang dan dosis kedua sebanyak 1.215.903 orang, masih jauh dari total sasaran 5.058.582 orang.suara.com

Komentar

Berita Lainnya