Senin, 2 September 2024 12:17:24 WIB

Di YouTube

Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Pariwisata masuk Tiongkok terus meningkat karena demam "Perjalanan ke Tiongkok" menjamur secara daring dan luring selama beberapa bulan terakhir, didorong oleh serangkaian kebijakan baru yang diluncurkan oleh pemerintah Tiongkok awal tahun ini yang memudahkan wisatawan asing untuk mengunjungi negara tersebut.

Dengan penerapan berbagai kebijakan bebas visa, termasuk skema pembebasan visa unilateral dan mutual serta kebijakan transit bebas visa 144 jam, Tiongkok menyambut lebih dari 17 juta wisatawan internasional dalam tujuh bulan pertama tahun ini, yang mewakili peningkatan hampir 130 persen dari tahun ke tahun. Para pelancong asing ini diperkirakan telah menyumbang lebih dari 100 miliar yuan (sekitar 219 triliun rupiah) dalam konsumsi.

Sementara itu, karena "Perjalanan ke Tiongkok" tetap menjadi kata kunci di media sosial, para pengunjung yang pernah ke Tiongkok secara aktif berbagi pengalaman mereka secara daring. Di TikTok, ada sekitar 60.000 video dengan tagar "Perjalanan ke Tiongkok". Di YouTube, video tentang perjalanan di Tiongkok sering kali ditonton jutaan kali sehingga mendorong lebih banyak orang untuk mengunjungi negara tersebut.

Paul Mike Ashton, seorang influencer media sosial Amerika, mengunggah video "China Travel" miliknya secara daring dan menarik banyak perhatian. Ia bahkan menciptakan istilah populer "kota atau bukan kota" berdasarkan pengalaman perjalanannya di Tiongkok.

"Menurut saya, ada banyak hal yang luar biasa di Tiongkok. Perjalanan adalah cara yang luar biasa bagi orang-orang untuk menumbangkan narasi global, untuk benar-benar merasakan budaya secara langsung, untuk berbicara dengan orang-orang yang ada di sana. Berada di lapangan dan benar-benar mengenal berbagai hal, menurut saya, selalu menjadi cara yang baik bagi kita untuk lebih memahami satu sama lain secara internasional," kata Ashton.

Selain itu, untuk memudahkan perjalanan bagi orang asing yang datang, Tiongkok telah menyederhanakan prosedur visanya. Pengunjung internasional yang memenuhi syarat untuk kebijakan transit bebas visa 144 jam dapat memperoleh izin masuk sementara dari petugas imigrasi Tiongkok hanya dalam waktu sekitar dua menit, asalkan mereka telah menyiapkan dokumen dan melengkapi kartu kedatangan.

"Kami telah mengembangkan sistem yang memungkinkan kami mengetahui jumlah penumpang transit internasional dari maskapai penerbangan sebelumnya. Ini memungkinkan kami menghitung jumlah mereka yang mengajukan izin masuk sementara. Kemudian, kami dapat menambah jumlah loket layanan dan saluran yang sesuai untuk memastikan kelancaran proses imigrasi. Kami telah mempromosikan penggunaan boarding pass elektronik untuk proses imigrasi, dan proses imigrasi tanpa kertas. Peningkatan lainnya adalah pencetakan kartu kedatangan mandiri bagi orang asing, yang dapat mencetak dan mengisinya terlebih dahulu. Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk proses pemeriksaan imigrasi berkurang," jelas Zhang Hao, seorang petugas di Kantor Pusat Pemeriksaan Imigrasi Beijing.

Untuk rombongan perjalanan luar negeri, titik pemeriksaan imigrasi di Beijing telah menyiapkan saluran khusus untuk membantu mereka mempercepat proses bea cukai.

"Kami telah bekerja sama dengan agen perjalanan di Beijing. Mereka dapat datang langsung ke titik pemeriksaan imigrasi kami di Beijing untuk menerima rombongan. Kami memiliki saluran khusus untuk rombongan, yang mempercepat prosedur pemeriksaan imigrasi bagi pelancong rombongan," tambah Zhang.

Saat ini, Tiongkok telah memperluas kebijakan transit bebas visa 144 jam, yang memungkinkan orang dari negara tertentu menikmati enam hari perjalanan ke daerah tertentu di negara tersebut tanpa mengajukan visa terlebih dahulu, untuk mencakup 54 negara dan 37 pelabuhan.

Komentar