Senin, 17 April 2023 14:39:14 WIB

Penduduk Khartoum Berbagi Pengalaman di Tengah Konflik Sudan
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Esmat Nagi, warga Khatoum yang diwawancarai China Media Group (CMG)

Khartoum, Radio Bharata Online - Situasi di Khartoum masih kritis karena konflik bersenjata antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) berlanjut, kata seorang penduduk setempat pada hari Minggu (16/4) yang rumahnya hanya berjarak 10 menit berjalan kaki dari tempat pertempuran sengit terjadi.

Bentrokan meletus pada Sabtu (15/4) pagi antara kedua belah pihak di banyak bagian dan pinggiran ibu kota Sudan, dengan 56 orang tewas sejauh ini.

"Sekarang saya di rumah saja. Situasi pagi sangat buruk. Tapi sekarang, situasinya sudah normal. Tapi di luar jalan, semua pasar tutup. Semuanya tutup. Listrik (telah diputus) dari kemarin sampai sekarang. Tidak ada air. Tidak ada listrik. Banyak truk dan banyak tentara. Kami akan melihat banyak helikopter. Sekarang, semua orang di luar ketakutan. Sekarang, (saat) saya berbicara dengan Anda, saya mendengar banyak suara senjata di dekat rumah saya," kata Esmat Nagi, warga Khatoum.

Karena orang-orang di negara itu sekarang sedang berpuasa, pemerintah mengumumkan dalam berita bahwa tidak seorang pun boleh pergi ke luar untuk menghindari korban yang tidak perlu, kata Nagi.

"Situasi di Khartoum sangat, sangat berbahaya karena militer lain, bisa dibilang sekitar enam atau tujuh jam mereka tidak akan minum air, mereka tidak akan makan apapun. Jadi mereka akan menyerang warga sipil manapun, siapapun, hanya untuk mencari makanan dan semacamnya. Saya percaya pemerintah di sini akan menyelesaikan masalah ini mungkin hari ini, karena kemarin menguasai semua tempat," imbuhnya.

Seorang koresponden China Media Group (CMG) di Khartoum,Moamen Al-Makki, juga membagikan berita terbaru yang dia pelajari.

"Situasi di Khartoum masih kritis sejak dini hari tepatnya pukul sembilan pagi. Menurut Angkatan Bersenjata Sudan, Pasukan RSF menyerang kampus milik Angkatan Bersenjata Sudan (yang berada di Khartoum) tepatnya di (sebuah) lingkungan warga, dan kemudian mereka mulai menyerang Komando Angkatan Darat Sudan dan Istana Kepresidenan," ungkapnya.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner