Selasa, 26 April 2022 8:24:4 WIB
Kemenlu: Tentang Keras Kegiatan Intervensi Urusan Intern Tiongkok
Tiongkok
Angga Mardiansyah
Jubir Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin
Jubir Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers hari Senin kemarin(25/4) menyatakan, Tiongkok dengan tegas menentang kegiatan dilakukan AS dan Eropa yang mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok, memfitnah dan menodai Tiongkok, telah mengajukan persoalan serius kepada AS serta menyatakan pendirian serius Tiongkok.
Dikabarkan, belakangan ini AS dan Eropa menggelar dialog putaran ketiga terkait masalah Tiongkok, menyatakan apa yang disebut sebagai keprihatinan terhadap Tiongkok yang menyebarluaskan informasi palsu mengenai masalah Taiwan dan Xinjiang. Bagi hal ini, Wang Wenbin menyatakan, AS selalu berbicara bahwa memelihara kedudukan inti Piagam PBB, tapi biarpun anak-anak yang hanya berusia tiga tahun pun bisa melihat, kenyataan justruk berbalik. Saat PBB menolak pemberian mandat kepada AS untuk melancarkan perang terhadap Yugoslavia, Irak dan Lybia, AS dan NATO tidak memedulikan PBB, dengan sewenang-wenang mengintervensi negara berdaulat. AS berbicara bahwa menghormati HAM, tapi perang agresif terhadap Afghanistan dan Irak yang dilancarkan AS dengan mitranya mengakibatkan sebanyak 300 ribu rakyat sipil tewas, sebanyak 260 juta orang menjadi pengungsi, tapi tidak dihukum dengan kejahatan perang dan kejahatan anti manusia. AS masih mengumumkan akan mengenakan sanksi kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang siap melakukan investigasi terhadap kejahatan perang tentara AS. AS berbicara menentang ancaman ekonomi, tapi AS justru adalah penemu dan biang kerok diplomatik koersif, sasaran dipaksakannya tidak dibedakan negara besar atau kecil, jauh atau dekat, bahkan tidak dibedakan musuh atau teman. AS melakukan blokade dan mengambil sanksi terhadap Kuba sepanjang separuh abad. Hal-hal seperti AS menusukan Uni Eropa dan Jepang dari belakang pun tidak jarang. Kenyataan telah membuktikan, AS adalah penyebarluas kabar palsu yang terbesar, pelaku diplomatik koersif, dan perusak perdamaian dan stabilitas dunia.
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB