Senin, 24 Oktober 2022 14:47:36 WIB

Universitas Beihang Pecahkan Rekor Durasi Terbang Ornithopter Terlama
Indonesia

Endro - Radio Bharata Online

banner

Foto ini diambil pada 21 Januari 2022 menunjukkan ornithopter yang dikembangkan oleh Universitas Beihang. (Universitas Beihang/Handout via Xinhua)

BEIJING, Radio Bharata Online - Satu tim peneliti universitas di Tiongkok berhasil memecahkan rekor Guinness untuk durasi penerbangan terlama Ornithopter, pesawat nirawak yang terbang dengan mengepakkan sayap mekanisnya.

Dibuat oleh para peneliti dan mahasiswa dari Universitas Beihang, mesin yang menyerupai burung itu berhasil terbang selama 1 jam 30 menit dan 4,98 detik tanpa jeda.

Satu tayangan video menunjukkan momen penerbangan (single charge) yang memecahkan rekor itu dilakukan di suatu lapangan terbuka di Beijing pada 21 Juli.

Universitas Beihang pun mengumumkan tentang sertifikat Guinness World Records yang diraihnya dalam sebuah siaran pers.

Ditenagai oleh baterai lithium-ion, flapper drone berbobot 1,6 kg dan lebar rentangan sayap 2 meter tersebut mampu terbang dengan kecepatan 10 meter per detik.

Dikutip dari laman Xinhua, Zhao Longfei, associate researcher di Institut Penelitian Ilmu Pengetahuan Baru Universitas Beihang sekaligus salah satu anggota tim peneliti mengungkapkan bahwa timnya mendaftar untuk tantangan Guinness pada Oktober 2021.

"Sebelumnya durasi terbang ornithopter di seluruh dunia cenderung singkat, dengan sebagian besar hanya mampu bertahan selama sekitar setengah jam, jauh lebih singkat dibanding berbagai jenis pesawat konvensional lainnya, sehingga rekor dunia pun belum tercipta," papar Zhao.

Dalam uji terbang sebelumnya, masih kata Zhao, ornithopter Tiongkok itu hanya mampu bertahan di udara selama 53 menit.

Namun setelah dilakukan optimasi sistem tenaga dan dinamika sayap, kinerja Ornithopter Tiongkok itu meroket hingga mencapai kondisi terbaik untuk mencetak rekor dunia

Tim peneliti dari Universitas Beihang, Tiongkok melakukan uji terbang Ornithopter. Ornithopter itu awalnya hanya mampu bertahan di udara selama 53 menit dan setelah dilakukan desain ulang tenaga serta dinamika sayap, maka kemampuan terbang meningkat hingga tercipta rekor dunia baru. (Xinhua)

Ornithopter adalah mekanisme perangkat yang meniru kepakan sayap burung, kelelawar, dan serangga.

"Pesawat nirawak itu memiliki potensi aplikasi di banyak bidang, antara lain eksplorasi planet, pengusiran burung di bandara, dan studi pesawat near-space," kata Zhao.

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner