Rabu, 25 Mei 2022 5:44:30 WIB

Industri di Shanghai Bak Naga Bangkit dari Tidur
Tiongkok

Adelia Astari

banner

UNICEF/UN0379076/Bea

Wakil Walikota Shanghai Chen Tong (陈通), dalam sebuah  konferensi pers, pada hari Minggu (15 Mei 2022) yang lalu mengumumkan bahwa aktivitas bisnis di Shanghai boleh dibuka secara  bertahap mulai 16 Mei 2022. 

\r\n\r\n

Menurut Wakil Walikota Shanghai, untuk memastikan jaminan hidup dasar dan pasokan kebutuhan sehari-hari, maka pemerintah Shanghai mengizinkan pembukaan kembali aktivitas bisnis di kota ini

\r\n\r\n

Untuk langkah selanjutnya, pemerintah akan terus mempromosikan dimulainya kembali bisnis dan pasar secara bertahap, sambil secara ketat menerapkan berbagai langkah untuk mencegah dan mengendalikan wabah Covid-19 ini.

\r\n\r\n

Bukan hanya kegiatan bisnis dan pasar yang dibuka kembali , tapi juga bus bus di kota Shanghai telah siap beroperasi kembali, menurut laporan Shanghai Fabu, Shanghai Fubu ini adalah akun WeChat milik Pemerintah kota Shanghai,

\r\n\r\n

Menurut laporan Shanghai Fubu, perusahaan angkutan umum dalam kota, yaitu Shanghai Jiushi Bus Group, siap untuk mengoperasikan armada angkutan umum mereka. Selain itu Shanghai Jiushi Bus Group juga telah memasang kode lokasi di 131 tempat operasi bus mereka, termasuk menyediakan sebanyak 20 tempat parkir, tentunya ini merupakan bagian dari persiapan dibukanya kembali sektor bisnis  dan produksi dikota Shanghai.

\r\n\r\n

Selain itu menurut Gu Jun yang merupakan direktur Komisi Perdagangan Kota Shanghai, menyatakan bahwa hingga saat ini tercatat  lebih dari seribu gerai dari 12 jaringan supermarket besar yang ada di Shanghai sekarang telah kembali beroperasi. Bahkan, sebanyak 220 toko  diantaranyatelah memulihkan bisnis offline.

\r\n\r\n

Beberapa supermarket sekarang ini sudah mengizinkan penduduk yang tinggal di "area pencegahan" berisiko rendah untuk berbelanja. Sementara mereka yang masih tinggal di "area manajemen tertutup" dan "area kontrol terbatas" atau yang berisiko tinggi, boleh memesan barang secara online tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

\r\n\r\n

Dan meskipun para pejabat masih waspada terhadap bahaya penyebaran infeksi baru, di tengah upaya untuk membuka kembali penguncian secara bertahap pemerintah kota Shanghai juga telah memprioritaskan pekerjaan dan produksi dan sejumlah kegiatan lain.

\r\n\r\n

Wakil Wali Kota Zhang Wei mengatakan, kegiatan ekonomi telah pulih dengan bangkitnya bisnis yang dapat beroperasi dengan pekerja yang tinggal di lokasi. Pihak berwenang nantinya juga  akan mengizinkan lebih banyak lagi membuka bisnis secara normal mulai awal Juni mendatang.

\r\n\r\n

Bahkan Di Area Baru Pudong, di kotaShanghai, ada sebanyak 1.100 perusahaan yang telah mulai kembali berproduksi, dan menjelang stop lockdown. Shanghai, sebagai salah satu pusat keuangan dunia, ibaratnya seperti  naga tidur yang kini mulai menggeliat bangkit.

\r\n\r\n

Dilansir dari æ˜ è±¡ç½‘ pada Senin (23/05/2022) menurut Komisi Sains dan Teknologi Area Baru Pudong Shanghai, dari ribuan perusahaan yang memulai produksi itu, ada 204 perusahaan investasi asing.Kapasitas produksi mereka naik sekitar 30 persen dibanding pra-lockdown.

\r\n\r\n

Sebagai contoh Perusahaan Siemens Healthineers, telah menaikkan kapasitas produksi mereka menjadi 80 persen. Sedangkan, BASF raksasa kimia dan ABB juga menggenjot kapasitas produksinya  menjadi sekitar 70 persen.

\r\n\r\n

Kemudian Fosun Kite, sebuah perusahaan patungan bioteknologi Shanghai Fosun Pharmaceutical dan US Kite Pharma yang berlokasi di Zhangjiang, kapasitasnya telah kembali sebanyak 50%.

\r\n\r\n

Dari data Statistik juga menunjukkan bahwa dari Januari hingga April, total output industri perusahaan di atas ukuran yang ditentukan di Area Baru Pudong mencapai 354,66 miliar yuan (sekitar Rp779 triliun).

\r\n\r\n

Menurut Fu Linghui, juru bicara Biro Statistik Nasional, Tiongkok terus mendorong dimulainya kembali produksi di daerah yang dilanda Covid. Ia juga yakin ekonomi Tiongkok akan mempertahankan tren yang relatif baik pada kuartal kedua.

\r\n\r\n

Selanjutnya beberapa waktu yang lalu, Dewan Negara Tiongkok pada 23 Mei 2022 yang lalu  mengumumkan empat kebijakan ekonomi, yaitu pemotongan pajak, meningkatkan plafon kredit, stabilitas pasokan barang, dan lebih gencarmenarik investasi. Semua jurus ekonomi ini akan  dilakukan bersamaan.

\r\n\r\n

Dilansir dari CGTN  pernyataan itu muncul setelah pertemuan eksekutif Dewan Negara yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang. Dimana Perdana Menteri menegaskan, menjaga ekonomi berjalan dalam kisaran tepat.Juga menyetujui paket kebijakan tersebut.

\r\n\r\n

Li Keqiang dalam kesempatan itu juga menyerukan bahwa paket kebijakan  ekonomi ini  harus dilakukan dengan cepat, untuk menstabilkan ekonomi dan membawanya kembali ke jalur ekonomi yang normal.

\r\n\r\n

Di antara langkah-langkah baru yang disepakati, pemerintah Tiongkok akan memberikan potongan kredit pajak ke lebih banyak sektor, salah satunya adalah meningkatkan pemotongan pajak tahunan dari 140 miliar yuan menjadi 2,64 triliun yuan.

\r\n\r\n

Selain itu Tiongkok juga akan melonggarkan pembatasan pembelian mobil dan mengurangi beberapa pajak pembelian mobil penumpang sebesar 60 miliar yuan pada periode tertentu sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan  konsumsi dalam negeri.

\r\n\r\n

Tiongkok  juga akan meluncurkan sejumlah proyek baru dalam pemeliharaan air, transportasi, dan renovasi perkotaan, dan akan memulai beberapa proyek energi baru.

\r\n\r\n

Selain itu dalam Paket kebijakan ekonomi tersebut juga berjanji untuk meningkatkan penerbangan penumpang domestik dan internasional secara tertib dan menyesuaikan langkah-langkah untuk memfasilitasi perjalanan bisnis bagi perusahaan asing.

\r\n\r\n

Di dalam negeri, Pemerintah Indonesia mulai melonggarkan aturan pembatasan terkait pencegahan pandemi Covid-19 dengan memperbolehkan masyarakat untuk tidak memakai masker di ruang terbuka.

\r\n\r\n

Benar tentunya Halini tentunya  merupakan langkah awal untuk memulai transisi dari pandemi ke endemi , dan sesuai dengan kebijakan yang diumumkan sebelumnya oleh Presiden Joko Widodo, dimana Salah satu hal terpenting untuk mencapai tahapan tersebut adalah pemahaman masyarakat terkait perilaku hidup sehat yang merupakan tanggung jawab masing-masing individu.

\r\n\r\n

Jadi ini baru merupakan masa transisi menuju endemi dilakukan saat masyarakat sudah mulai menyadari bagaimana caranya melakukan protokol kesehatan yang sehat pada diri dan keluarga. Hal ini tentunya  memerlukan edukasi dan penerapan secara bertahap.

\r\n\r\n

Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pelonggaran juga dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan situasi Covid-19 yang ada di dunia. Berdasarkan pengamatan Kementriam kesehatan, masyarakat Indonesia sudah memiliki daya tahan terhadap varian baru yang saat lagi beredar diseluruh dunia , tentunya hal ini  secara ilmiah sudah  dibuktikan melalui sero survey. Secara praktis dan realitanya dibuktikan dengan kasus di Indonesia yang cenderung menurun dan relatif lebih kecil untuk varian yang sama dibandingkan negara-negara lain.

\r\n\r\n

Dalam pelonggaran penggunaan masker ini, ada sejumlah pengecualian yang mengharuskan seseorang memakai masker, antara lain berkegiatan di ruangan tertutup dan di transportasi publik.

\r\n\r\n

Selain itu Masker masih diwajibkan untuk populasi rentan (lansia, memiliki penyakit komorbid, ibu hamil, dan anak yang belum divaksin), dan bagi mereka yang bergejala seperti batuk, pilek, dan demam.

\r\n\r\n

Pemerintah juga melonggarkan aturan perjalanan dalam negeri dan luar negeri. Bagi pelaku perjalanan yang sudah divaksin lengkap tidak perlu melakukan pemeriksaan PCR atau antigen.

\r\n\r\n

Nantinya pemerintah juga bisa melakukan relaksasi aturan lainnya,  apabila kondisi penularan kasus COVID-19 makin lama makin terkendali, dan pasien COVID-19 yang masuk dan dirawat di rumah sakit juga makin lama makin sedikit, dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dirinya juga  semakin tinggi.

\r\n\r\n

Pada masa transisi, seperti sekarang ini, penyelarasan kebijakan dilakukan secara menyeluruh dan bertahap. Hal ini dilakukan agar semua pihak dapat memahami kondisi ini dengan baik. Diawali dengan pemerintah mengizinkan peningkatan aktivitas masyarakat.

\r\n\r\n

Maka pada momentum sekarang ini, pemerintah sepakat untuk memanfaatkan waktu untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional yang terdampak akibat pandemi selama 2 tahun terakhir, dengan melonggarkan aturan bagi pelaku perjalanan, baik nasional maupun internasional.

Komentar

Berita Lainnya