Jumat, 22 Oktober 2021 11:4:34 WIB

Jubir Sebut Jokowi Berencana Berangkat ke Roma untuk Serah Terima Presidensi G20
Tiongkok

Angga Mardiansyah

banner

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bersyukur kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia dapat dikendalikan. (tangkap layar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal berangkat ke Italia pada akhir Oktober 2021. Di sana, Jokowi bakal melangsungkan serah terima Presidensi G20 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tepatnya di Roma.

Hal itu disampaikan Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman. Fadjroel mengatakan informasi resminya akan disampiakan lebih lanjut oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg).

"Dari informasi yang didapatkan presiden akan berangkat untuk menerima kepemimpinan G20 di Roma," kata Fadjroel kepada wartawan, Jumat (22/10/2021).

Fadjroel menyebut pihak Kemensesneg akan menyampaikan kapan tepatnya Jokowi akan terbang ke Roma dan siapa saja yang bakal ikut mendampingi kepala negara.

"Kita akan menunggu pada saatnya akan dari Kemenseneg. Kapan presiden akan berangkat dan siapa saja yang akan ikut menghadiri dari penyerahan presiden G20."

Sebelumnya, Indonesia terpilih menjadi presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 mendatang. Adapun tongkat estafet akan diserahkan oleh PM Italia kepada Jokowi pada 30-31 Oktober 2021 di Roma.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan event Presidensi G20 setidaknya membawa tiga manfaat besar yang bisa diperoleh Indonesia baik dari segi ekonomi, pembangunan sosial maupun manfaat dari segi politik.

"Dari aspek ekonomi beberapa manfaat langsung adalah peningkatan konsumsi domestik yang diperkirakan bisa mencapai Rp 1,7 triliun, penambahan PDB hingga Rp 7,47 triliun dan melibatkan tenaga kerja sekitar 33.000 di berbagai sektor dan diharapkan secara agregat ini akan beberapa kali 1,5 sampai dua kali efek yang dicapai dari pertemuan IMF World Bank 2018 lalu," kata Airlangga dalam konfrensi pers virtual pada Selasa (14/9/2021) malam.

Tak hanya itu, bagi Indonesia acara ini juga menjadi momentum untuk menampilkan keberhasilan reform struktural yang telah dilakukan pemerintah Indonesia selama pandemi Covid-19 diantaranya dengan UU Cipta Kerja dan dengan Sovereign Wealth Fund.

"Tentunya ini akan mendorong konfiden dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi dan mendorong kemitraan Global yang saling menguntungkan," katanya.

Tak hanya itu, pertemuan tersebut juga akan dimanfaatkan untuk mendorong koordinasi kebijakan global yang berkontribusi terhadap tata kelola dunia yang seimbang dan membuat G20 adaptif terhadap krisis, memperjuangkan kepentingan nasional di forum global, antara lain isu transormasi digital dan ekonomi inklusif.suara.com

Komentar

Berita Lainnya