Senin, 16 Januari 2023 16:57:27 WIB
Keterbukaan Seharusnya Diberlakukan secara Setara
Indonesia
CRI online
Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Xie Feng
BEIJING, RAdio Bharata Online - Pada Senin hari ini (16/01), di depan Forum Tahunan Situasi Makro 2023 dan Forum Pengaruh Internasional Think Tank Tiongkok ke-4, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Xie Feng menyampaikan pidato dan menunjukkan bahwa pembangunan komunitas senasib sepenanggungan seharusnya mendorong keterbukaan yang bersama, dan menciptakan peluang untuk memperdalam kerja sama dan menang bersama.
Xie Feng menyatakan, keterbukaan adalah kemenangan bersama, baik Tiongkok maupun dunia semuanya akan mendapat manfaat dari keterbukaan. Antara tahun 2013-2021, tingkat kontribusi rata-rata Tiongkok terhadap pertumbahan ekonomi dunia mencapai 38,6%, melebihi jumlah total tingkat kontribusi G7.
Xie Feng mengatakan, keterbukaan seharusnya diberlakukan secara setara. Negara manapun tidak boleh menuntut pihak lain untuk terbuka namun menutup pintunya sendiri. Perilaku ini tidak hanya akan merugikan kepentingan negara lain tapi juga kepentingannya sendiri. Kompetisi seharusnya adil, rasional dan maju bersama, bukannya menjadi zero sum game. Demi memperoleh keunggulan kompetitif, segelintir negara menggunakan aparatur negara untuk menduduki sumber daya keuangan dan teknologi, melanggar aturan pasar dan hukum ekonomi, serta meluncurkan perang tarif, perang dagang, perang teknologi, perang chip, dan perang peraturan, untuk menindas dan merampas hak pembangunan pihak lain. Ini adalah tindakan yang tidak pantas dan tidak terpuji.
Xie Feng menyatakan, belakangan ini, Tiongkok telah mengoptimalkan dan menyesuaikan kebijakan penanganan COVID-19 sesuai dengan perubahan situasi, dan terus membuka pintu keterbukaannya, hal ini tidak hanya mendorong stabilitas dan pemulihan ekonomi Tiongkok, tapi juga memberikan daya penggerak bagi pemulihan ekonomi dunia, sehingga disambut baik oleh masyarakat internasional. Tiongkok memperkuat pengontrolan kebijakannya ketika situasi pandemi menjadi serius, saat itu, sejumlah negara menuntut Tiongkok untuk terbuka. Namun ketika Tiongkok menormalisasi pertukaran personelnya, mereka malah memberlakukan pembatasan yang tidak masuk akal terhadap Tiongkok. Masyarakat Tiongkok tidak memahami dan menentang tindakan tersebut. Terhadap negara-negara yang mengabaikan fakta ilmiah, terlibat dalam manipulasi politik, dan mengambil tindakan diskriminatif terhadap Tiongkok, adalah sesuatu yang wajar jika Tiongkok memberikan tindakan balasan kepada mereka.
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB
HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB
Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB
BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB
Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB
Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB
Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB
Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB
Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB
Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB
Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB
Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB
Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB
Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB