Minggu, 14 Maret 2021 9:1:5 WIB

TIONGKOK MENJAGA KEAMANAN DAN KEDAULATAN XINJIANG
Teknologi

Adelia Astari

banner

Adi Harsono Wawancara Melalui Zoom

Adi Harsono ketua pelaksana harian PERHATI (Perkumpulan Persahabatan Alumni Tiongkok Indonesia) berbicara mengenai pandangannya terhadap pemberitaan dan Isu mengenai penindasan pemerintahTiongkok terhadap muslim Uighur di Provinsi Xinjiang terus mengemuka dan menjadi perhatian banyak kalangan di dunia dalam wawancara pada hari Selasa (9/03/2021).

“Yang terlihat dari media cetak maupun elektronik tersebar sebuah gambar terdapat sebuah camp penyiksaan padahal itu di dalamnya merupakan sebuah tempat pelatihan, sekolah yang dibangun untuk masyarakat Xinjiang.” kata Adi dalam wawancara tersebut.

Pengalaman Adi Harsono yang pernah berkunjung langsung ke Xinjiang pada tahun 2001 selama 10 hari berada disana bahwa Xinjiang besar dan luas sekali. Daerahnya mencakup 1/6 luas dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dalam angka berarti 1,6 juta km2. Xinjiang berbatasan dengan Daerah Otonomi Tibet di sebelah selatan dan Provinsi Qinghai serta Gansu di tenggara. Wilayah ini juga berbatasan dengan Mongolia di sebelah timur, Rusia di utara, serta Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Afganistan dan Kashmir di barat. Xinjiang juga mencakup sebagian besar wilayah Aksai Chin — diklaim oleh India sebagai bagian dari Negara Bagian Jammu dan Kashmir.

Adi menyampaikan, di perbatasan antara Tiongkok dan Kazakhstan dahulu sebelum peristiwa 11 September atau yang dikenal dengan 911, belum ada isu-isu seperti terorisme ataupun mengenai Islam. Saat itu sangat damai sekali orang-orang yang tinggal beraktivitas diantara perbatasan negara dapat melakukan aktifitas perdangangan dan lain sebagainya.

“Setelah 911 sudah tidak bisa kunjungan kesana, situasi di sana sudah tegang sekali, negara tetangga sekitar Tiongkok banyak mengalami pergolakan sehingga banyak pengungsi atau bahkan penyusup yang dikhawatirkan masuk ke Tiongkok.” imbuhnya.

Dari sanalah pemerintah Tiongkok melakukan pengetatan yang luar biasa di perbatasannya. Faktor dari luar yang memaksa pemerintah Tiongkok untuk memperketat wilayahnya demi keamanan negara.

Memperhatikan bahwa urusan Xinjiang adalah urusan dalam negeri Tiongkok tidak memungkinkan adanya campur tangan dari pihak luar manapun. Tiongkok mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunannya dan akan mengambil tanggapan yang tegas dan kuat terhadap tindakan yang merugikan kepentingan Tiongkok.

Komentar

Berita Lainnya

Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi

Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB

banner
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi

Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB

banner
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi

Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB

banner
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi

Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB

banner