Sabtu, 23 Maret 2024 11:29:29 WIB

Tiongkok berkomitmen kuat terhadap tata kelola iklim global
Tiongkok

Endro

banner

Deretan panel fotovoltaik terlihat di zona demonstrasi energi terbarukan nasional di Zhangjiakou, provinsi Hebei, pada 18 Agustus 2023. [Foto/Xinhua]

BEIJING, Radio Bharata Online - Perubahan iklim merupakan tantangan bersama yang dihadapi seluruh umat manusia. Sebagai negara berkembang terbesar di dunia, Tiongkok tidak hanya menjadi korban perubahan iklim, namun juga merupakan partisipan aktif dan kontributor penting dalam tata kelola iklim global.

Tiongkok menjadi salah satu negara pertama yang menandatangani Perjanjian Paris. 

Pada pagi hari tanggal 3 September 2016, sebelum pembukaan KTT G20 tahun 2016 di Hangzhou, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok menyetujui aksesi Tiongkok terhadap perjanjian tersebut. Di Hangzhou, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa saat itu, Ban Ki-moon, memuji tindakan Tiongkok, dan mengatakan bahwa dengan secara resmi bergabung dalam Perjanjian Paris, Tiongkok menambah “momentum yang kuat dalam mendorong pemberlakuan perjanjian tersebut” pada tahun itu.

Meskipun mantan Presiden A.S. Donald Trump mengumumkan pada tanggal 1 Juni 2017 bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Perjanjian Paris, Tiongkok masih mematuhi komitmennya, dan telah membantu perjanjian tersebut mencapai stabilitas dan implementasi jangka panjang.

Tiongkok telah berupaya keras untuk mencapai puncak emisi karbon dan netralitas karbon. Pada tanggal 22 September 2020, Tiongkok mengumumkan di Majelis Umum PBB bahwa Tiongkok akan meningkatkan kontribusi yang ditentukan secara nasional, menerapkan kebijakan dan tindakan yang lebih kuat, berupaya mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum tahun 2030, dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060. 

Faktanya, Tiongkok telah mencapai target tersebut. Tujuannya adalah keputusan strategis besar yang dibuat oleh Tiongkok. Hal ini bukan hanya merupakan pilihan yang tak terelakkan bagi Tiongkok dalam menyelesaikan permasalahannya terkait dengan keterbatasan sumber daya dan lingkungan hidup, namun juga merupakan komitmen serius untuk mendorong tata kelola iklim global, dan membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia. (china.org.cn)

Komentar

Berita Lainnya