Selasa, 15 November 2022 16:0:33 WIB

Presiden : G20 Harus Siap Siaga Hadapi Darurat Kesehatan
Indonesia

Radio Bharata Online

banner

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Sesi Diskusi II KTT G20, di Nusa Dua Bali, Selasa (15/11/2022). (Foto: SC YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, Radio Bharata Online – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak negara-negara anggota G20 untuk selalu siap siaga menyelamatkan nyawa dan perekonomian dunia. Kesiapsiagaan ini menurut Presiden Jokowi menjadi penting, guna menghadapi darurat kesehatan di masa mendatang.

"Kali ini dunia harus lebih siap. Kesiapsiagaan akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita," kata Presiden Jokowi saat membuka Sesi Kedua Pertemuan KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).

Menurut Presiden, terdapat tiga langkah nyata yang harus diambil G20, yang pertama penguatan arsitektur kesehatan. Presiden mengatakan, dunia membutuhkan Organisasi Kesehatan (WHO) yang lebih kuat.   

"G20 telah berhasil membentuk Pandemic Fund. Ini harus diikuti dengan penambahan kontribusi pendanaan agar berfungsi secara optimal," ucapnya.

Presiden lantas mengajak semua negara G20 untuk berkontribusi. Indonesia sudah berkomitmen untuk Pandemic Fund sebesar USD50 juta.

"G20 juga harus ikut mengawal proses pembentukan Traktat Pandemi. Ini penting untuk memperkuat kesiapsiagaan di tingkat nasional, kawasan, dan global," ujarnya.

Kedua, kata Presiden Jokowi, negara berkembang harus diberdayakan sebagai bagian dari solusi. Kesenjangan kapasitas kesehatan menurut Presiden tidak dapat dibiarkan.

"Negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan. Negara berkembang harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset," katanya.

Presiden berujar, pemberdayaan negara berkembang dapat terjadi jika investasi industri kesehatan ditingkatkan. Selain itu, kerja sama riset dan transfer teknologi diperkuat dan akses bahan baku produksi untuk negara berkembang diperluas.

"Selain itu, TRIPS Waiver harus diperluas pada semua solusi kesehatan termasuk diagnostik dan terapeutik. WHO juga harus merealisasikan komitmennya terkait hubs dan spokes solusi kesehatan," ucapnya.

Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, dunia tidak boleh lagi mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 menjadi pelajaran berharga bagi dunia untuk selalu siap saat darurat kesehatan global.

"Never again harus menjadi mantra kita bersama. Saya menantikan pandangan dan kontribusi Yang Mulia bagi penguatan arsitektur kesehatan dunia," ujar Presiden.(KBRN)

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner