Kamis, 8 April 2021 8:10:16 WIB

Luhut Sebut Vaksinasi di Bali Bisa Telat 2 Bulan
Tiongkok

Angga Mardiansyah

banner

Luhut Panjaitan mengatakan vaksinasi covid di Bali bisa telat 2 bulan akibat blokade distribusi vaksin dari sejumlah negara produsen. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengungkapkan program vaksinasi virus corona atau covid-19 di Bali bisa terlambat sekitar dua bulan karena blokade distribusi vaksin dari beberapa negara produsen. Hal ini terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Padahal, menurut Luhut, ia ingin vaksinasi covid-19 di Bali menjadi salah satu prioritas di Indonesia karena merupakan wilayah terdampak. Bahkan, keinginan mempercepat vaksinasi di Bali sudah sempat disampaikan ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Saya secara khusus sudah meminta Pak Menkes untuk melakukan percepatan vaksinasi di Bali, namun akibat adanya blokade dari beberapa negara produsen vaksin, ini mengakibatkan keterlambatan dalam dua bulan dari rencana awal," ujar Luhut di acara Bali Economic and Investment Forum 2021, Kamis (8/4).

Kedua, mempercepat vaksinasi agar herd immunity bisa segera tercipta. Ketiga, membuat aturan protokol kesehatan bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali.Kendati begitu, Luhut memastikan pemerintah pusat tetap akan menyusun rencana untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Bali agar Pulau Dewata bisa 'hidup' kembali. Caranya, pertama, tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan ketat di kalangan masyarakat Bali.

"Kami memang sedang menjajaki negosiasi dengan beberapa negara untuk membuka travel bubble wisman dengan Bali," jelasnya.

Keempat, pemerintah berencana membangun sektor pariwisata berbasis kesehatan dengan mendirikan rumah sakit (RS) spesialis penyakit berat, misalnya kanker, tumor, dan lainnya. Menurut Luhut, potensi ini ada dan bisa membuat wisman berkunjung lebih lama di Indonesia dan melakukan konsumsi sesuai masa pengobatannya di tanah air.

"Itu sudah ada beberapa investor yang berminat untuk ini," imbuhnya.

Kelima, diversifikasi produk hasil laut, budidaya, dan pertanian di Bali. Keenam, meningkatkan kelestarian sumber daya air dan laut, serta pengelolaan sampah untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan.cnnindonesia

Komentar

Berita Lainnya