Senin, 22 Agustus 2022 4:12:41 WIB

Tiongkok : 13 Negara Tertarik Gabung BRICS
Tiongkok

Endro

banner

Bendera lima negara BRICS

MOSKWA - Duta Besar (Dubes) Tiongkok untuk Rusia Zhang Hanhui menyatakan, sebanyak 13 negara telah menunjukkan minat untuk bergabung dalam BRICS. Dia menyebut negara-negara itu bahkan sudah menawarkan ide-ide strategis, dan menjanjikan untuk pengembangan kelompok tersebut.

BRICS adalah akronim dari Brasil, Rusia, India, China, South Africa.   “Tidak hanya para pemimpin dari lima negara BRICS ambil bagian dalam tiga agenda BRICS+, tetapi juga pemimpin dari 13 negara berkembang lain,” demikian dikatakan Zhang dalam sebuah wawancara khusus dengan Media Rusia TASS pada Sabtu (20/8/2022).

“Dengan berfokus pada isu-isu seperti pengembangan mekanisme BRICS, tata kelola global, perjuangan bersama melawan pandemi, dan pemulihan ekonomi, para partisipan mencapai sejumlah hasil inovatif dan penting secara institusional, dan mengajukan ide-ide strategis dan menjanjikan untuk mengatasi tantangan-tantangan mendesak yang dihadapi umat manusia, dan perkembangan masa depan BRICS,” imbuhnya.

Pada Juni 2022 lalu, Argentina dan Iran dilaporkan telah mendaftar secara resmi ke dalam BRICS. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut dua negara itu adalah kandidat layak untuk bergabung dengan BRICS, dan proses persiapan untuk memperluas organisasi ini telah dimulai.

Saingi G7 BRICS adalah organisasi antar pemerintahan yang dibentuk pada 2006. Organisasi ini menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) pertama pada 2009.

Anggota BRICS adalah negara-negara emerging market berpengaruh dengan GDP mencapai 23,2 persen dari total GDP global per 2018.

Jurnalis Amerika-Palestina Ramzy Baroud menyebut perkembangan BRICS membuatnya memandang diri menjadi saingan langsung G7, yaitu grup yang terdiri dari Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat (AS).

Baroud pernah menilai bahwa aksesi Argentina dan Iran, menunjukkan penjelmaan BRICS menjadi entitas geopolitik, untuk menyaingi pengaruh Barat di pentas global.

“Ketika NATO terus berjuang untuk relevansinya sendiri, Rusia, China, dan negara lain akan berinvestasi di berbagai infrastruktur ekonomi, politik, dan bahkan militer, dengan harapan membuat suatu perimbangan yang permanen dan berkelanjutan atas dominasi Barat.

Komentar

Berita Lainnya