Rabu, 16 Maret 2022 7:32:36 WIB

Tanggulangi COVID-19, Tiongkok Resmikan Tes Antigen Mandiri
Tiongkok

Agsan

banner

Ilustrasi, Corona Virus

Beijing, CRI online - Berdasarkan kebutuhan terhadap penanggulangan pandem, pemerintah Tiongkok baru-baru ini secara resmi merilis skema penggunaan tes antigen untuk menambahkan tes antigen sebagai komplementer tes asam nukleat. Pada tanggal 13 Maret lalu, Administrasi Produk Medis Nasional Tiongkok (National Medical Products Administration) kembali meluluskan permohonan pendaftaran lima produk antigen, sehingga total terdapat 10 produk tes antigen mandiri baru yang akan secara resmi dipasarkan di Tiongkok.

 

\


 

Menurut Kepala Tim Ahli Pengobatan Klinis COVID-19 Shanghai Tiongkok sekaligus Direktur Departemen Penyakit Menular Rumah Sakit Huashan Universitas Fudan Zhang Wenhong, antigen ibarat ‘pakaian’ di luar virus, sedangkan asam nukleat adalah gen di dalam virus.

Tes antigen sama dengan mencari ‘pakaian’, dengan menemukan ‘pakaian’, maka sama dengan telah menemukan virus yang ingin dicari. Tes PCR ibarat membuka baju untuk melihat bagaimana isi di dalamnya, walaupun metode ini memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi, namun prosedurnya sangat kompleks sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk memperoleh hasilnya.

Apa saja keunggulan tes antigen? Salah satu keunggulannya ialah cepat. Selain itu, tes antigen tidak memerlukan alat tes yang rumit. Dapat dilakukan sendiri di rumah. Keunggulan keduanya ialah, ongkosnya lebih murah dan cara menggunakannya sederhana.

\

Sudah ada tes PCR, mengapa masih ada tes antigen? Jawabannya ialah, untuk berlomba dengan waktu agar virus dapat segera terdeteksi. Sebelumnya, Tiongkok telah mewujudkan “nol” kasus COVID melalui tes asam nukleat secara massal. Akan tetapi, varian Omicron yang telah mengakibatkan lonjakan kasus di Tiongkok saat ini memiliki laju penyebaran yang lebih cepat. Karena pemeriksaan PCR membutuhkan mesin dan kit deteksi atau reagen yang lengkap, maka penerapan PCR tentunya akan membutuhkan waktu persiapan yang lebih lama, apalagi alat-alat itu belum tentu dimiliki sejumlah daerah.

\

Setelah tes antigen diterapkan, maka orang-orang bisa melakukan pemeriksaan secara mandiri di rumah. Mereka yang terdeteksi positif melalui tes antigen di rumah akan dianjurkan untuk menerima pemeriksaan ulang PCR ke lembaga medis. Dengan demikian, tidak hanya akan mengurangi jumlah pemeriksaan asam nukleat, namun juga akan lebih menghemat waktu untuk mendeteksi mereka yang terinfeksi.

Apa kekurangan tes antigen? Salah satunya ialah keakuratannya yang relatif rendah, virus COVID baru akan terdeteksi hanya apabila orang yang terinfeksi berada pada masa infeksi akut di mana muatan virus di tubuhnya mencapai taraf puncak. Selain itu, tes antigen juga memiliki kemungkinan risiko ‘negatif palsu’, terutama ketika penularan virus sudah berlangsung lama dan muatan virus di tubuhnya menurun.

\

Mengingat adanya kekurangan pada tes antigen tersebut, maka Tiongkok selalu menerapkan metode pengujian asam nukleat sebagai dasar diagnosis COVID.

Apakah hasil tes antigen bisa menggantikan hasil tes asam nukleat? Tidak! Hasil positif dari tes antigen hanya digunakan untuk pelacakan dan karantina dini untuk kelompok yang diduga terinfeksi, namun tidak boleh digunakan sebagai dasar diagnosis COVID-19.

https://indonesian.cri.cn/2022/03/16/ARTIGWmldt0ONMNswiYj9fvu220316.shtml

Komentar

Berita Lainnya