Kamis, 29 April 2021 4:32:49 WIB

Ramadan 2021 Sebagai Momen Pemulihan Ekonomi UMKM
Tiongkok

Angga Mardiansyah

banner

Ilustrasi UMKM. (Foto: CNN Indonesia/Chandra Erlangga)

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkolaborasi bersama Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) untuk mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui Surat No.77/PDN/SD/3/2020 tentang Bantuan Bagi Pelaku UMKM yang ditujukan ke idEA, kedua pihak sepakat membantu UMKM berjualan secara daring.

\r\n\r\n

Sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM, idEA telah mempersiapkan sejumlah program menarik. Ketua Umum idEA Bima Laga mengatakan, dari data Bank Indonesia diketahui bahwa transaksi di e-commerce mengalami kenaikan kala pandemi. Program Bangga Buatan Indonesia disebut turut berkontribusi pada kenaikan tersebut.

\r\n\r\n

"Dulunya kita ada target menciptakan 2 juta UMKM baru sampai akhir 2020, dan hingga akhirnya menjadi 3,8 juta UMKM yang tergabung di berbagai marketplace pada akhir 2020. Hingga Maret 2021 angkanya sudah mencapai 4,8 juta UMKM yang tergabung," kata Bima dalam Dialog Produktif bertema Harbolnas: Langkah Tingkatkan Geliat Transaksi yang diselenggarakan KPCPEN dan tayang di FMB9ID_IKP, Rabu (28/4).

\r\n\r\n

Sejak 2019, idEA pun menjalankan program hari belanja online nasional (harbolnas) sampai 2020 lalu. Menurut data Nielsen, transaksi harbolnas pada 2018 sebesar Rp6,1 triliun meningkat menjadi Rp9,1 triliun di tahun berikutnya. Angka itu kembali meningkat pada harbolnas 2020 menjadi Rp11,6 triliun.

\r\n\r\n

"Menariknya sekarang kita tidak hanya fokus di semua barang tapi juga mengutamakan produk lokal. Di 2020 transaksi produk lokal menyentuh angka Rp5,6 triliun," papar Bima.

\r\n\r\n

Selanjutnya, selain berfokus pada program Bangga Buatan Indonesia, idEA kini juga bersiap memanfaatkan momen Ramadan untuk membantu pemulihan ekonomi nasional. Perencana keuangan Aidil Akbar mengatakan, langkah pemanfaatan momen tersebut sebagai rencana positif.

\r\n\r\n

"Masyarakat perlu bergeser budaya belanjanya dari belanja konvensional menjadi belanja online di masa pandemi ini. Karena yang terjadi saat ini adalah masyarakat cenderung menahan diri untuk berbelanja normal seperti sebelum pandemi, khususnya masyarakat kelas menengah ke atas," tambah Aidil.

\r\n\r\n

Aidil menyebut, program belanja daring bagi produk UMKM lokal yang diiringi program vaksinasi nasional akan memicu keangkitan ekonomi nasional. "Dengan program hari Bangga Buatan Indonesia apalagi pemerintah memberikan stimulus Rp500 miliar, maka akan sangat membantu perekonomian Indonesia melalui belanja online benar-benar bisa terlaksana. Apalagi yang dibeli adalah produk-produk dalam negeri," ujarnya.

\r\n\r\n

"Untuk menggeliatkan transaksi tidak harus promo ongkos kirim saja, juga promosi yang lainnya. Tujuannya adalah UMKM di daerah merasakan manfaatnya, terutama UMKM yang berjualan di marketplace anggota idEA," kata Bima Laga.cnnindonesia

Komentar

Berita Lainnya