Kamis, 5 Januari 2023 10:18:23 WIB

Tiongkok menyerukan untuk menghindari 'manipulasi politik' pandemi COVID-19
Tiongkok

AP Wira

banner

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning pada konferensi pers reguler di Beijing, Tiongkok, 4 Januari 2023. /foto: Kementerian Luar Negeri Tiongkok

BEIJING, Radio Bharata Online -Juru bicara Kementerian Luar Negeri  Tiongkok, Mao Ning pada Rabu(04/12)  menegaskan kembali bahwa Tiongkok selalu percaya semua Negara melakukan tindakan respons COVID-19 berbasis sains dan proporsional. Dan tindakan ini tidak boleh digunakan untuk manipulasi politik.

Ia menambahakan, "Langkah-langkah itu seharusnya tidak memengaruhi perjalanan normal dan pertukaran serta kerja sama orang-ke-orang,"

Sebelumnya, beberapa negara termasuk AS, Italia, dan Jepang, memutuskan untuk memberlakukan tes COVID-19 tambahan untuk pelancong dari Tiongkok. Mao mengatakan, pakar kesehatan dari banyak negara mengatakan bahwa pembatasan masuk yang menargetkan Tiongkok  adalah hal yang "tidak perlu,"

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan pihaknya percaya pengenalan wajib skrining COVID-19 bagi para pelancong dari Tiongkok "tidak dapat dibenarkan", dengan mengatakan varian COVID-19 yang beredar di Tiongkok sudah beredar di Uni Eropa (UE) dan berpotensi diimpor infeksi dari Tiongkok "agak rendah" dibandingkan dengan jumlah infeksi yang sudah terjadi di UE, BBC melaporkan.

Mao Ning juga menyerukan penanganan virus daripada mempolitisasi masalah COVID-19 sebagai tanggapan atas tuduhan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price yang mengatakan Tiongkok kurang transparan dalam berbagi informasi COVID-19.

Ditambahkannya, Tiongkok selalu membagikan informasi dan datanya secara bertanggung jawab kepada komunitas internasional. Selama tiga tahun terakhir, Tiongkok telah melakukan lebih dari 60 pertukaran teknis dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mao Ning  menyebut, Tiongkok akan terus membagikan data genom virus melalui Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data.

Sementara itu  juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok telah mengadakan dua pertemuan pertukaran teknis dengan WHO sejak mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian COVID-19, satu pada 9 Desember dan satu lagi pada 30 Desember 2022. Para ahli bertukar pandangan mendalam tentang status perkembangan pandemi, medis pengobatan, vaksinasi dan masalah teknis lainnya, , Selasa.

Seperti diketahui, Mulai Minggu(08/12), Tiongkok akan menurunkan tingkat manajemen COVID-19 dari Kelas A ke Kelas B. Pelancong yang datang ke Tiongkok hanya akan memerlukan hasil tes asam nukleat negatif yang diperoleh dalam waktu 48 jam setelah keberangkatan.

Dikatakan oleh Mao Ning Pemudik yang ingin kembali ke Tiongkok tidak perlu lagi mengajukan kode kesehatan dari kedutaan atau konsulat Tiongkok. Mereka yang dinyatakan positif harus menunda perjalanannya sampai hasil tesnya negatif, "

CGTN

Komentar

Berita Lainnya