Jumat, 14 April 2023 10:33:53 WIB

Eks PM Jepang Tentang Rencana Pembuangan Air Tercemar Nuklir oleh Jepang
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Mantan Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama (CMG)

Tokyo, Radio Bharata Online - Mantan Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama, telah menyuarakan penentangannya terhadap rencana pemerintah Jepang untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang terkena dampak ke Samudera Pasifik. 

Ia memperingatkan bahwa teknologi yang digunakan untuk mengolah air tidak dapat sepenuhnya menghilangkan zat radioaktif dan dapat membahayakan lingkungan laut serta kesehatan manusia.

"Mengenai pembuangan air yang terkontaminasi nuklir ke laut, kekhawatiran orang-orang di daerah itu masuk akal. Saya keberatan dengan rencana ini. Bahan radioaktif menumpuk di reaktor, yang hanya bisa didinginkan dengan penambahan air secara konstan. Tapi, saat membuang air limbah ke laut, harus dipastikan bahan radioaktif sudah dihilangkan," kata Hatoyama.

"Saya pikir air yang terkontaminasi nuklir harus diolah menjadi air yang bersih dan tidak berbahaya sebelum mempertimbangkan untuk membuangnya ke laut. Menurut pendapat saya, pemerintah Jepang seharusnya tidak melepaskan air yang terkontaminasi nuklir ke laut, setidaknya sampai sarana teknis selesai jelas," tambahnya.

Pada tanggal 11 Maret 2011 lalu, gempa bumi berkekuatan 9,0 melanda pantai Prefektur Fukushima di Jepang memicu tsunami yang melanda pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, dan menyebabkan kehancuran inti di unit satu sampai tiga serta mengakibatkan krisis nuklir terburuk sejak Chernobyl.

Dengan air tercemar yang dengan cepat mengisi tangki penyimpanan di pembangkit listrik yang lumpuh hingga mencapai kapasitasnya, pemerintah Jepang mengatakan pada bulan Januari lalu bahwa lebih dari 1 juta ton air limbah olahan akan dilepaskan ke Pasifik mulai musim semi atau musim panas ini dalam proses yang diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun.

Meskipun pemerintah mengklaim bahwa air limbah yang diolah itu aman, rencana tersebut mendapat tentangan luas di dalam dan luar negeri.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner