Minggu, 6 Agustus 2023 15:49:25 WIB
Meskipun memiliki kontribusi terhadap upaya perjuangan kemerdekaan
Indonesia
Kompas - AP Wira

Lukisan Djiauw Kie Siong, pemilik rumah yang pernah disinggahi oleh Bung Karno dan Hatta pada tanggal 16 Agustus 1945 digantung di Rumah Djiauw Kie Siong, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat(KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO)
RENGASDENGKLOK, Radio Bharata Online - Lepas subuh pada 16 Agustus 1945, , Bung Karno dan Bung Hatta dijemput untuk dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Soekarno bersama Fatmawati, juga putranya yang masih bayi, Guruh Soekarnoputra, pergi ke Rengasdengklok. Mereka dikawal oleh Soekarni, Shodancho Singgih, Jusuf Kunto, dan tokoh-tokoh lainnya.
Dengan dikawal oleh Soekarni, Shodancho Singgih, Jusuf Kunto, dan tokoh-tokoh lainnya. Soekarno dan Hatta singgah di rumah milik Djiauw Kie Siong. Padahal rencana awal, Sang Proklamator akan ditempatkan di markas PETA (Pembela Tanah Air).
sejarawan Rushdy Hoesein menuturkan, "Soekarno dan Hatta datang pagi hari ke rumah Djiauw Kie Siong. Kenapa datang ke sini? Karena rumah ini tak mencolok,"
"Rencana awalnya itu tempat kumpulnya di markas PETA. Dipilih rumah Djiauw ini karena jauh dan tertutup rimbun pohon," lanjutnya.
Rumah asli Djiauw Kie Siong mulanya berada di pinggiran Sungai Citarum di Kampung Bojong. Namun pada 1957, rumah dipindahkan di lokasi yang berjarak sekitar 150 meter dari tempat aslinya.
Profesi Djiauw Kie Siong
Lalu siapakah sebenarnya Djiauw Kie Siong? menurut Yanto Djuhari (68), cucu dari Djiaw Kie Song, mengisahkan bahwa kakeknya adalah seorang petani yang tinggal di sekitar Sungai Citarum.
"Kakek sih petani dan pedagang juga. Kakek bertani sawah dan berladang palawija. Dulu kakek punya sawah sekitar dua hektar. Kakek sudah bertani lebih dari 20 tahun sejak 1930," ujarnya.
Selama bertani, Djiauw Kie Siong menanam singkong, timun, kacang dan terong. Biasanya setelah panen, tengkulak datang ke rumahnya untuk memborong. Menurut cucunya, Djiaw Kie Siong adalah warga keturunan Tionghoa Hakka, yang lahir sekitar tahun 1880 di Desa Pacing, Sambo, Karawang.
Yanto mengisahkan, kakeknya juga tergabung sebagai tentara PETA (Pembela Tanah Air). Kakeknya pernah mendapatkan pangkat di PETA.
"Kakek sakit paru-paru. Meninggal tahun 1964," tutur Yanto.
Keluarga Djiauw Kie Siong
Djiauw Kie Siong hidup dua bersaudara dan memiliki sembilan anak. Dua dari sembilan anak tersebut adalah anak dari hasil perkawinannya yang kedua. Adapun anak-anaknya adalah Djiau Kang Hin, Djiaw Kie Hin, Djiaw Nyim Hin, Djiaw Kie Sin, Djiaw Kap Nyong, Djiaw Ten Nyong, Djiaw Yat Nyong, Djiaw Lie Nyong, dan Djiaw Tiang Moy.
Rushdy mengatakan Djiaw Kie Siong adalah orang yang tidak terpikir akan muncul dalam sejarah Indonesia. Kalau di buku sejarah itu dia dikenal hanya sebatas rumahnya dipakai. Meskipun memiliki kontribusi terhadap upaya perjuangan kemerdekaan, keluarga Djiaw tidak ingin mendapat perlakuan istimewa dari pemerintah.
Komentar
Berita Lainnya
Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional yang berkedaulatan dan mandiri Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

Presiden Jokowi akan membuka secara resmi acara P20 tersebut pada pukul 1300 WIB Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

Biaya Perawatan Para korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB

Kapolri Jenderal Pol Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membeberkan kronologi tragedi di Stadion Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB

Presiden Joko Widodo berpesan kepada dewan direksi supaya hati-hati dalam mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
