Selasa, 2 Februari 2021 9:51:54 WIB

Said Iqbal Segera Surati Jokowi Desak Lanjutkan BLT Pekerja
Tiongkok

Angga Mardiansyah - Radio Bharata

banner

Buruh mendesak Presiden Jokowi melanjutkan program BLT bagi pekerja bergaji Rp5 juta yang tertekan corona. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Safir Makki).

Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendesak Presiden Jokowi melanjutkan program subsidi gaji atau bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu per bulan bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta. 

Desakan disampaikan setelah Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bantuan tersebut akan disetop tahun ini karena belum dianggarkan dalam APBN. 

Said mengatakan desakan disampaikan karena BLT sangat membantu menjaga daya beli buruh yang tengah mengalami tekanan ekonomi akibat penyebaran corona.

Tak hanya dilanjutkan, Iqbal juga berharap kepesertaan program BLT ini bisa diperluas. Ia minta buruh yang tidak terdaftar di dalam BPJS Ketenagakerjaan bisa diberikan BLT.

Dengan itu, ia berharap semakin banyak buruh yang menerima subsidi upah tersebut.

"Ke depan, KSPI memprediksi ledakan PHK jutaan buruh akan terjadi di semua sektor industri termasuk industri baja dan semen," kata Said Iqbal dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 92/2) ini.

Dengan adanya bantuan atau subsidi upah, lanjutnya, akan menjadi buffer atau penyangga buruh dan keluarganya bertahan hidup di tengah pandemi yang belum usai.

Sebelumnya, pemerintah menyetop penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) subsidi upah alias BSU kepada pekerja bergaji di bawah Rp5 juta pada tahun ini.

Alasannya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut anggaran subsidi gaji tidak dianggarkan dalam APBN 2021.

Hal itu disampaikan Ida kepada media usai menyaksikan penandatanganan MoU antara Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan Ditjen Binalattas dengan mitra, asosiasi/industri di BBPLK Medan, Sabtu (30/1).

"Kami masih menunggu, sementara memang di APBN 2021 belum atau tidak dialokasikan. Nanti, kami lihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya, tetapi memang tidak dialokasikan di APBN 2021," ujar Ida dalam rekaman yang dibagikan Biro Humas Kemenaker.

Namun, Ida menuturkan sebagian program bantuan kepada pekerja terdampak pandemi covid-19 tetap dilanjutkan tahun ini. Meski tidak menyebutkan secara rinci program yang dimaksud, namun ia menuturkan program itu tetap berjalan hingga kondisi perekonomian normal kembali.

Pasalnya, pandemi covid-19 telah mengerek jumlah pengangguran menjadi 9,77 orang hingga Agustus 2020. Oleh sebab itu, menurutnya, dibutuhkan program-program pemerintah guna membantu pekerja yang kehilangan pekerjaannya.

"Program-program itu sebagian akan terus jalan sampai kondisinya kembali normal, memang diarahkan untuk menangani dampak pandemi covid-19," jelasnya.cnnindonesia

Komentar

Berita Lainnya