Jumat, 1 Juli 2022 7:18:56 WIB
Apa Itu ‘Satu Negara Dua Sistem’?
Tiongkok
Adelia Astari
Foto CRI Indonesia
Presiden Tiongkok Xi Jinping tiba di Stasiun Kowloon Barat Hong Kong dengan kereta api cepat pada hari Kamis kemarin sore (30/6). Dalam pidatonya Xi Jinping menunjukkan, fakta telah membuktikan bahwa prinsip ‘satu negara dua sistem’ adalah sistem baik yang menjamin Hong Kong memelihara kemakmuran dan kestabilannya dalam jangka panjang, sekaligus sistem yang memelihara kesejahteraan warga Hong Kong. Asalkan ‘satu negara dua sistem’ dipertahankan dengan teguh, maka Hong Kong pasti akan memiliki masa depan yang lebih indah.
Secara harfiah ‘satu negara dua sistem’ berarti ‘satu negara yang melaksanakan dua sistem politik’, yakni di bawah prasyarat satu Tiongkok, bagian induk negara melaksanakan sistem sosialis, sedangkan Hong Kong, Makau dan Taiwan mempertahankan sistem kapitalis yang sebelumnya sudah ada. Pada awal tahun 1980-an, demi mewujudkan penyatuan kembali tanah air secara damai, Deng Xiaoping selaku pemimpin Tiongkok saat itu, secara inovatif mengajukan gagasan ilmiah ‘satu negara dua sistem’, yang kemudian diberlakukan terlebih dulu untuk menyelesaikan masalah Hong Kong.
Merujuk pedoman ‘satu negara dua sistem’, pemerintah Tiongkok melakukan perundingan diplomatik dengan pemerintah Inggris dan berhasil menyelesaikan masalah-masalah peninggalan sejarah terkait Hong Kong.
Pada tanggal 1 Juli 1997, pemerintah Tiongkok memulihkan kedaulatan Hong Kong dan berakhirlah penjajahan Inggris di Hong Kong selama satu setengah abad. Dengan berdirinya Daerah Administrasi Khusus Hong Kong, warga Hong Kong benar-benar menjadi tuan di tanahnya yang merupakan bagian dari wilayah Tiongkok.
Praktik selama 25 tahun silam membuktikan bahwa ‘satu negara dua sistem’ bukan hanya solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah peninggalan sejarah di Hong Kong, tapi juga jaminan fundamental bagi perkembangan demokrasi di Daerah Administrasi Khusus Hong Kong. Dengan mematuhi prinsip ‘satu negara dua sistem’, Hong Kong telah mewujudkan perkembangan pesat ekonomi dan sosialnya sejak kembalinya ke pangkuan RRT.
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB