Kamis, 19 Agustus 2021 2:30:29 WIB
Haruskah RI Dukung Taliban, Ini Kata Kemlu dan Pakar
Tiongkok
Agsan
Foto: ABC Australia
Jakarta - Kelompok Taliban mulai menyusun pemerintahan usai menduduki Kabul, Afghanistan. Haruskan Pemerintah Indonesia mengeluarkan sikap mendukung atau menolak kelompok Taliban?
Seperti diketahui, pemerintah Republik Indonesia (RI) belum menyatakan sikap resmi terkait peristiwa politik di Afghanistan tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah menyebut kondisi di Afghanistan perlu dicermati.
"Saya tidak dalam kapasitas menjawab pertanyaan tersebut. Perkembangan politik di Afghanistan saat ini sangat dinamis dan mengalir (fluid), perlu waktu untuk mencermatinya," ucap Faizasyah saat ditanya soal akankan pemerintah Indonesia mengeluarkan sikap terhadap kudeta di Afghanistan, Rabu (18/8/2021).
"(Harus) menunggu. Kita tidak mau kalau buru-buru mengakui, kemudian endorse salah satu faksi, malah ujung-ujungnya kita dianggap mencampuri urusan internal negara-negara lain," katanya saat dihubungi terpisah.Sementara itu, Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menyebut pemerintah Indonesia jangan terburu-buru menyampaikan sikapnya soal konflik tersebut. Kondisi di Afghanistan masih bisa berubah-ubah.
"Jangan tergesa-gesa. Buktinya sekarang Wakil Presiden dari pemerintahan (sebelum kudeta), menyatakan sikap bahwa menurut konstitusi, dia yang menjadi Presiden (Ashraf Ghani) karena presidennya melarikan diri ke luar negeri)," ucapnya.
"Bisa dipandang oleh pemerintah yang berkonflik sebagai mencampuri urusan dalam negeri yang terjadi di Afghanistan. Itu jadi tidak baik kalau keluar pemimpin yang tidak diakui oleh pemerintah kita," katanya.Ada beberapa hal buruk terjadi jika Indonesia tergesa-gesa menyampaikan sikap. Bisa saja Indonesia mendukung kelompok yang akhirnya dijatuhkan atau kalah dalam perebutan kekuasaan.
https://news.detik.com/berita/d-5687526/haruskah-ri-dukung-taliban-ini-kata-kemlu-dan-pakar
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB