Sabtu, 28 September 2024 11:2:7 WIB
Program Studi Banding Kades Indonesia ke Tiongkok Ditutup di Chengdu
Indonesia
ANTARA/AP Wira
Program studi banding kepala desa sebagai sebuah proyek "unggulan" dalam kerja sama pertanian antara Tiongkok dan Indonesia./foto ANTARA
CHENGDU, Radio Bharata Online - Program studi banding (benchmarking) kepala desa Indonesia keempat mengadakan upacara kelulusan dan resmi berakhir di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya, pada Jumat (27/9).
Diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Tiongkok untuk Republik Indonesia (RI) dan diorganisasikan oleh Pusat Layanan Pertukaran Internasional Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok, program tersebut dibuka di Beijing pada 17 September.
Dalam periode selama 10 hari itu, para kepala desa dari Indonesia berkunjung dan belajar ke beberapa desa, pabrik, komunitas, dan lokasi lainnya di Beijing dan Chengdu, serta berdiskusi secara mendalam dengan para pejabat dan warga desa setempat.
Dalam acara kelulusan tersebut, Nugroho Setijo Nagoro, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, mengatakan bahwa para kepala desa Indonesia telah belajar banyak dari program studi banding itu di beberapa daerah di Chengdu dan Beijing.
"Banyak ilmu yang dapat kami pelajari, antara lain sejarah panjang dan praktik-praktik baik, inovasi-inovasi penyelenggaraan pemerintahan desa, khususnya pelayanan publik, pemanfaatan teknologi produksi pertanian, teknologi pascapanen, pemasaran, jaringan irigasi, pariwisata, dan usaha kecil dan menengah," ujarnya.
"Hal-hal yang kami lihat dan pelajari menyadarkan dan menambah semangat kami selaku aparat pemerintah untuk bekerja lebih keras lagi, lebih fokus untuk kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Nugroho berharap pengalaman yang diperoleh di Tiongkok dapat membuka wawasan tentang hal-hal strategis dan substantif yang harus dilakukan oleh para kepala desa.
Menurutnya, program studi banding tersebut merupakan platform yang efektif dalam memperkuat komunikasi dan saling pengertian antara masyarakat China dan Indonesia.
"Dari kegiatan kelas kepala desa ini, kami mendapatkan banyak pengalaman, pengetahuan, dan ide-ide baru. Kami akan membawa pulang semua ini ke Indonesia dan menerapkannya di desa kami masing-masing," ujar Anuar Sadat, salah satu kepala desa yang mengikuti program ini.
Geng Jianzhong, Sekretaris Pertama Kantor Ekonomi dan Komersial Kedutaan Besar China untuk Republik Indonesia, menekankan pentingnya melanjutkan kerja sama ini, mengingat Tiongkok dan Indonesia sama-sama merupakan negara berkembang, negara dengan populasi besar dan negara agraris, dan keduanya menghadapi tugas penting dalam memastikan ketahanan pangan serta mendorong pembangunan pertanian dan pedesaan.
Program studi banding kepala desa itu disebut sebagai sebuah proyek "unggulan" dalam kerja sama pertanian antara Tiongkok dan Indonesia. Sejak diimplementasikan pada 2019, program tersebut telah mencapai hasil yang luar biasa dan menerima banyak pujian dari pemerintah Indonesia.
Hampir 20 perwakilan pejabat pemerintah dan kepala desa dari Indonesia menjalani program pelatihan, inspeksi, dan pertukaran di Beijing dan Sichuan. Para perwakilan kepala desa yang mengikuti program pelatihan ini diseleksi dari 75.000 desa di Indonesia.
Selama berada di Beijing, rombongan kepala desa Indonesia mengunjungi Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok serta Kedutaan Besar RI di Tiongkok, dan berpartisipasi dalam Festival Panen Petani Tiongkok 2024. Rombongan tersebut juga mengunjungi Pasar Grosir Produk Pertanian Xinfadi dan Desa Xifangezhuang di Distrik Pinggu untuk melakukan peninjauan dan pertukaran informasi.
Selama berada di Chengdu, rombongan kepala desa Indonesia mengunjungi Desa Zhanqi di Distrik Pidu, Perusahaan Pertanian Yuanxiang, Desa Tieniu, Desa Mingyue di wilayah Pujiang, Komunitas Jincheng, dan Perusahaan Investasi Pedesaan Pengzhou di Kota Pengzhou.
[ANTARA]
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB
HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB
Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB
BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB
Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB
Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB
Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB
Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB
Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB
Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB
Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB
Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB
Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB
Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB