Sabtu, 14 Agustus 2021 4:44:59 WIB

Melihat Rumah Djiauw Kie Siong di Rengasdengklok Tempat Proklamasi Disusun
Tiongkok

Agsan

banner

Rumah Djiauw Kie Siong (Andi Saputra/detikcom)

Jakarta - 

Menjelang Hari Kemerdekaan RI, setiap detik adalah sejarah berarti. Salah satunya kisah penculikan Sukarno-Hatta dari Menteng, Jakarta Pusat, ke Rengasdengklok, Karawang, dan menginap dua malam di rumah Djiauw Kie Siong. "Bahasanya diculik. Kalau anak sekarang diculik artinya kan kriminal," kata cucu Djiauw Kie Siong, Ibu Yanto, 

 

 

Rumah Djiaw Kie Siong (Andi Saputra/detikcom)\

Rumah Djiaw Kie Siong (Andi Saputra/detikcom)

 

Batas Kabupaten Bekasi ditandai dengan Sungai Citarum. Sebuah jembatan besar dan panjang menjadi penghubung dua kabupaten tersebut. Dari jembatan itu, rumah Djiauw Kie Siong sudah tidak jauh lagi, sekitar 2 km.

"Dulu rumah ini ada di dekat sungai. Tapi, karena abrasi, rumah dipindah, dicopot satu per satu kayunya dan dibangun di sini," ujar Ibu Yanto.

Meski kelihatan sederhana, ternyata rumah itu sudah berusia 101 tahun. Sekitar 95 persen bangunan masih asli. Seperti kayu jati buat dinding rumah, tiang, hingga langit-langit dari anyaman bambu dan juga genting. Yang diganti adalah bambu buat usuk atap teras.

"Lantai rumahnya juga masih asli. Gentingnya juga masih asli," ucap Ibu Yanto.

Rumah Djiauw Kie Siong dibangun pada 1920. Menurut Ibu Yanto, tahun ini umur bangunan rumah telah berusia 101 tahun. Rumah itu dipindahkan dari lokasi pertama pada 1957.

"Rumah dibangun 1920," tutur Ibu Yanto.

Perabotan juga masih bertahan hingga hari ini. Sebuah bangku teras ukuran besar berusia satu abad untuk duduk-duduk melepas lelah di teras.

"Yang diganti cuma kaki-kakinya," kisah Ibu Yanti.

https://news.detik.com/berita/d-5678329/melihat-rumah-djiauw-kie-siong-di-rengasdengklok-tempat-proklamasi-disusun?_ga=2.263523340.1806086605.1628640341-144794441.1582768467

Komentar

Berita Lainnya