Rabu, 22 Januari 2025 11:28:34 WIB
Xi Jinping Serukan Penguatan Hubungan Tiongkok-Rusia untuk Atasi Ketidakpastian Global
International
Eko Satrio Wibowo
Presiden Tiongkok Xi Jinping (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menyerukan upaya bersama untuk membawa hubungan Tiongkok-Rusia ke jenjang baru pada tahun 2025 sehingga stabilitas dan ketahanan hubungan bilateral mereka dapat lebih baik mengatasi ketidakpastian lingkungan global yang menantang, saat berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, melalui tautan video pada hari Selasa (21/1).
Xi mengungkapkan kegembiraannya bertemu dengan Putin menjelang Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada tanggal 29 Januari tahun ini, dan menggambarkannya sebagai waktu untuk refleksi dan perencanaan.
"Pada pergantian tahun, inilah saatnya untuk meninjau pencapaian dan memetakan rencana baru," katanya.
Xi mencatat bahwa tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok melawan Agresi Jepang, Perang Patriotik Raya Uni Soviet, dan Perang Anti-Fasis Dunia, serta peringatan 80 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Tiongkok dan Rusia harus memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh peringatan tersebut untuk bersama-sama menjaga sistem internasional yang berpusat pada PBB, dan hasil kemenangan yang diperoleh dengan susah payah dalam Perang Dunia II. Kedua negara, sebagai anggota pendiri PBB dan anggota tetap Dewan Keamanan, harus menjunjung tinggi hak-hak kelembagaan mereka," ujarnya.
"Pada tahun baru, saya bersedia bekerja sama dengan Anda untuk terus membimbing hubungan Tiongkok-Rusia ke tingkat yang lebih tinggi pada tahun 2025, untuk menanggapi ketidakpastian eksternal dengan stabilitas dan ketahanan hubungan Tiongkok-Rusia, untuk meningkatkan pembangunan dan kemakmuran kedua negara, dan untuk menegakkan keadilan dan kewajaran internasional," ungkap Xi.
Putin mengatakan bahwa ia setuju dengan pandangan Xi, dengan mengatakan bahwa kerja sama Rusia-Tiongkok dibangun atas kesamaan kepentingan nasional yang luas.
"Perspektif kita tentang cara menangani hubungan antara negara-negara besar dengan tepat semakin selaras. Hubungan bilateral kita dibangun atas dasar persahabatan, rasa saling percaya, dukungan, kesetaraan, dan saling menguntungkan. Hubungan ini bersifat independen dan tidak terpengaruh oleh faktor politik dalam negeri dan situasi internasional saat ini," tuturnya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB