Selasa, 12 September 2023 11:40:38 WIB

Gunung Laojun Alami Peningkatan Jumlah Monyet Berhidung Pesek Yunnan yang Terancam Punah
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Monyet berhidung pesek Yunnan, juga dikenal sebagai monyet berhidung pesek hitam-putih berada di bawah perlindungan negara kelas I di Tiongkok (CMG)

Yunnan, Radio Bharata Online - Populasi monyet rambut emas atau monyet berhidung pesek Yunnan di Gunung Laojun, barat daya Tiongkok mengalami peningkatan yang stabil seiring dengan meningkatnya upaya perlindungan satwa liar oleh pihak berwenang untuk meningkatkan keanekaragaman hayati.

Terletak di Kabupaten Otonomi Yulong Naxi, Gunung Laojun telah diakui sebagai taman geologi nasional dan termasuk dalam batas-batas Taman Nasional Tiga Sungai Paralel, Situs Warisan Dunia UNESCO di Yunnan.

Monyet berhidung pesek Yunnan, juga dikenal sebagai monyet berhidung pesek hitam-putih berada di bawah perlindungan negara kelas I di Tiongkok. Spesies langka ini terlihat di Kawasan Hutan Gunung Laojun dalam beberapa hari terakhir.

"Ada dua keluarga monyet rambut emas di Gunung Laojun. Yang satu disebut 'Jinsichang', yang lainnya disebut 'Dapingzi'. Melalui survei yang kami lakukan selama bertahun-tahun, jumlah kelompok monyet di daerah Jinsichang telah berkembang dari 180 ekor pada awalnya menjadi sekitar 280 ekor sekarang, sedangkan populasi kelompok monyet di daerah Dapingzi bisa mencapai 50 ekor," jelas Zhang Fang, staf di pusat konservasi keanekaragaman hayati di Gunung Laojun.

Dijuluki sebagai "peri gunung salju", monyet berhidung pesek Yunnan hidup di kedalaman pegunungan salju dan dianggap sebagai spesies pemberi sinyal bagi keanekaragaman hayati di wilayah dataran tinggi.

"Monyet berhidung pesek Yunnan memiliki kebutuhan vegetasi yang sangat khusus. Mereka membutuhkan hutan jenis konifera yang gelap di mana usnea muncul dalam jumlah banyak. Selain itu, lingkungan yang berawan dan diselimuti kabut di hutan berdaun lebar di daerah pegunungan dapat memiliki usnea atau lumut, yang sebagian besar merupakan lumut fruticose," kata Zhang Zhixiang, seorang Kepala Ahli di Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional.

Komentar

Berita Lainnya