Kamis, 4 November 2021 9:5:53 WIB

Kemenkes Ungkap Sudah Ada 22 Mutasi Varian Delta Covid-19 Di Indonesia
Tiongkok

Angga Mardiansyah

banner

Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (21/1/2021). [Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden]

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa sampai hari ini sudah ada 22 mutasi dari varian Delta Covid-19 di Indonesia.

Nadia menyebut total mutasi dari varian Delta Covid-19 secara global sudah terdeteksi sebanyak 75 mutasi.

"Varian Delta ini sampai saat ini sudah ada 75 kurang lebih variasinya (di dunia), di Indonesia sendiri sudah ada 22 variasi," kata Nadia dalam diskusi FMB9-KPCPEN, Kamis (4/11/2021).

Dia menjelaskan, varian Delta mempunyai level penularan yang lebih cepat sehingga menjadi salah satu pertimbangan pemerintah mengurangi masa karantina internasional menjadi tiga hari bagi pelaku perjalanan yang sudah divaksin lengkap.

"Mereka kan maksimal 3 hari sebelumya sudah harus PCR. berarti sudah ada 3 hari untuk kita bisa mendeteksi. kemudian, 3 hari melakukan karantina. jadi, kurang lebih 5-6 hari," jelasnya.

Nadia meyakini aturan karantina kesehatan di pintu masuk negara sudah sesuai dengan pertimbangan kesehatan masyarakat, sehingga penularan bisa dicegah.

"Kalau kita temukan ada kasus positif, itu dilakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing, mutasi virus delta ini bisa berkembang, kita berharap dengan kecepatan vaksinasi menekan terus laju penularan, tidak memberi kesempatan varian Delta berkembang lebih lanjut," tutur Nadia.

Data Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenkes per 16 Oktober 2021, sudah tercatat 4.025 varian delta, 68 varian alpha, dan 22 varian beta yang terdeteksi di Indonesia.

Hasil ini didapat dari pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 7.853 spesimen yang diperiksa di 909 laboratorium di seluruh Indonesia.suara.com

Komentar

Berita Lainnya