Selasa, 14 Maret 2023 10:17:12 WIB

Populasi India, Akankah Menjadi Bonus Demografi atau Bencana?
International

Endro

banner

PBB memproyeksikan bahwa India akan menyusul Tiongkok sebagai negara terpadat di dunia pada tahun 2023. (AP Photo/Rafiq Maqbool)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Perserikatan Bangsa-Bangsa memproyeksikan bahwa populasi India akan melampaui Tiongkok pada tahun 2023.

Data demografis resmi mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk mendukung hal ini, karena sensus sepuluh tahunan India sempat ditunda pada tahun 2021. Menurut laporan Prospek Populasi Dunia PBB, populasi India diperkirakan mencapai 1,417 miliar pada akhir tahun 2022.

Namun, pada Januari, Tiongkok melaporkan penurunan populasi untuk pertama kalinya dalam enam dekade, dengan 1,412 miliar orang pada akhir 2022.

Meskipun tingkat pertumbuhan populasi India juga cenderung menurun, namun diproyeksikan akan terus tumbuh selama 30 tahun ke depan - dengan potensi 1,668 miliar orang pada tahun 2050.  Dua negara berpenduduk padat berikutnya, Tiongkok dan Amerika Serikat, diperkirakan akan terus tumbuh lebih lambat atau bahkan menyusut.

Namun yang jauh lebih penting daripada angka keseluruhan adalah komposisi pertumbuhan populasi India.

Sekitar 43 persen populasi India berusia di bawah 25 tahun. India masih dianggap sebagai negara muda, dibandingkan dengan populasi tua di Tiongkok dan AS. Menurut PBB, hanya 7 persen penduduk India yang berusia 65 tahun ke atas, dibandingkan dengan populasi cepat menua 14 persen di Tiongkok, dan 18 persen di AS.

Semakin banyak individu usia kerja utama, akan memainkan peran penting dalam mengembangkan ekonomi India, yang memiliki implikasi global.

Tiongkok yang telah menjadi pusat manufaktur dunia, sebagian besar ditopang oleh demografinya.  Tiongkok juga melakukan investasi besar dalam infrastruktur, pendidikan dan pelatihan keterampilan, dan juga memposisikan dirinya untuk menarik investasi asing.

Untuk itu India juga perlu berinvestasi secara ekstensif untuk memastikan pekerjaan bagi penduduk mudanya. Menurut beberapa perkiraan, India perlu menciptakan lebih dari 140 juta pekerjaan baru pada tahun 2030.

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan akan membelanjakan USD 122,3 miliar untuk belanja modal pada tahun fiskal 2023. Pengeluaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan jalan, sekolah dan industri, ditujukan terutama untuk penciptaan lapangan kerja.

Tetapi India harus melihat, lebih dari sekadar menciptakan pekerjaan untuk tenaga kerja berketerampilan rendah dan manual.

India harus segera menyadari bahwa sektor manufaktur sedang mengalami transformasi teknologi dan digital yang cepat. Generasi pekerja baru, akan membutuhkan keterampilan yang diperlukan untuk dunia yang akan semakin banyak menggunakan teknologi digital, robot, dan kecerdasan buatan. Baik pemerintah maupun sektor swasta perlu berinvestasi dalam pelatihan ulang, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja.

Yang pasti, India telah banyak berinvestasi dalam memperluas konektivitas digital dan teknologi keuangan. Namun, lebih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa lulusan dalam jumlah besar yang akan muncul di tahun-tahun mendatang, memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bekerja di ekonomi masa depan.  (CNA)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner