Kamis, 11 Juli 2024 11:20:20 WIB
Menyoroti kolaborasi yang bermanfaat antara Tiongkok dan Thailand
International
Eko Satrio Wibowo

Ukkrit Satapoomin, Direktur Divisi Konservasi Sumber Daya Laut Thailand di Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (CMG)
Bangkok, Radio Bharata Online - Thailand dan Tiongkok telah terlibat dalam kerja sama konservasi laut yang ekstensif sejak tahun 2021, yang berkontribusi pada peningkatan keanekaragaman hayati di Laut Tiongkok Selatan, kata seorang pejabat Thailand pada hari Senin (8/7).
Ukkrit Satapoomin, Direktur Divisi Konservasi Sumber Daya Laut Thailand di Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, menjelaskan tantangan lingkungan yang saat ini dihadapi Laut Tiongkok Selatan dan dampaknya terhadap keanekaragaman hayati laut di wilayah tersebut.
"Saya pikir untuk badan laut regional, kita menghadapi masalah yang sama. Yang pertama adalah polusi laut, khususnya polusi dari daratan, polusi nutrisi, dan juga masalah lintas batas seperti sampah laut. Yang kedua adalah degradasi habitat akibat aktivitas manusia. Dan yang ketiga adalah dampak perubahan iklim. Saya rasa semua ancaman atau masalah ini sangat nyata," kata Satapoomin.
Mengingat besarnya tantangan-tantangan tersebut, Satapoomin menekankan perlunya pendekatan pengelolaan terpadu di Laut Tiongkok Selatan.
"Di masa lalu, ketika kami memahami apa yang salah di badan regional ini, saat itulah kami menemukan semacam upaya kolaboratif. Salah satu contohnya adalah badan koordinasi di Laut Asia Timur yang kami coba untuk mengkolaborasikan upaya regional untuk membalikkan tren degradasi Laut Tiongkok Selatan. Misalnya, spesies yang bermigrasi, seperti penyu atau mamalia laut. Jika satu negara melindunginya dengan baik, tetapi negara lain tidak melakukan apa pun untuk melindunginya, maka populasi mereka secara keseluruhan akan menurun. Tanpa upaya kolaboratif, kita tidak dapat menyelesaikan masalah seperti itu," kata Satapoomin.
Menyoroti kolaborasi yang bermanfaat antara Tiongkok dan Thailand, Satapoomin menekankan bahwa pendekatan berbasis ilmu pengetahuan sangat penting dalam memastikan kesehatan perairan ini.
"Untuk Thailand dan Tiongkok, kami memiliki kolaborasi yang baik. Sebenarnya, sejak tahun 2011 Thailand dan Tiongkok telah menjalin kolaborasi di bidang (ekologi) kelautan. Ini adalah bagian dari MOU antara Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Thailand dan Kementerian Sumber Daya Alam Republik Rakyat Tiongkok. Kami datang dengan sejumlah penelitian dari oseanografi perikanan, biogeokimia, dan juga aspek keanekaragaman hayati," kata Satapoomin.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa kolaborasi ini telah memfasilitasi peningkatan kapasitas bagi para ilmuwan dari kedua negara melalui pertukaran pengetahuan dan berbagi keahlian.
Meskipun ada sengketa wilayah, Satapoomin menyoroti bahwa ilmu pengetahuan dapat menjadi landasan bersama untuk mempromosikan konservasi alam melalui kepentingan bersama dan tindakan kolaboratif, seperti memperluas kawasan lindung di wilayah tersebut, yang dapat memberikan hasil yang nyata.
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
