Senin, 26 September 2022 3:38:46 WIB

Tiongkok Berhasil Membuat Pencapaian dalam Memastikan Ketahanan Pangan Selama Satu Dekade Terakhir
Tiongkok

Redaksi

banner

Ilustrasi pertanian Tiongkok. (Xinhua/Xu Bingjie)

Radio Bharata Online - Tiongkok berhasil membuat pencapaian dalam memastikan ketahanan pangan dan mempromosikan pembangunan pertanian selama 10 tahun terakhir, sejak Kongres Nasional PKT ke-18 diadakan pada tahun 2012.

Dikutip dari CCTV, Festival panen petani Tiongkok kelima jatuh pada hari Jumat karena negara itu siap untuk menyambut panen gandum besar lainnya di tahun yang penuh tantangan bagi ketahanan pangan global.

Biro Statistik Nasional mencatat total produksi biji-bijian Tiongkok mencapai 147,39 juta ton pada panen musim panas tahun ini, naik 1,434 juta ton dari tahun lalu. Output gandum, tanaman pokok, mencapai 135,76 juta ton, naik satu persen year on year.

Area penanaman dan hasil per hektar biji-bijian musim panas di negara itu mengalami ekspansi dibandingkan dengan tahun 2021. Sebagai negara terpadat di dunia, Tiongkok telah berhasil memberi makan sekitar seperlima populasi dunia dengan kurang dari 9 persen lahan subur dunia.

Presiden Xi Jinping dalam beberapa kesempatan menekankan ketahanan pangan adalah salah satu kepentingan paling mendasar negaranya itu. Selama dekade terakhir, ketahanan pangan tetap menjadi agenda utama Xi dan menekankan pentingnya mengamankan makanan yang cukup bagi rakyat.

Dia telah meminta negara untuk bersiap dan tetap waspada terhadap ketahanan pangan, dan mematuhi prinsip swasembada berdasarkan produksi biji-bijian dalam negeri, kapasitas produksi yang terjamin, impor pangan yang moderat, dan dukungan teknologi.

Tiongkok telah memasukkan implementasi strategi ketahanan pangan ke dalam garis besar Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) untuk Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional dan Tujuan Jangka Panjang Sepanjang Tahun 2035.

Garis besar tersebut menyerukan upaya untuk memastikan keamanan mutlak biji-bijian dan pasokan produk pertanian sampingan yang penting, dan untuk mempromosikan undang-undang tentang keamanan pangan.

Editor: Thomas Rizal

Komentar

Berita Lainnya