Rabu, 28 April 2021 9:14:12 WIB

Persetujuan Penggunaan Vaksin Tiongkok dari WHO Rilis 2 Pekan Lagi!
Tiongkok

Kinar Lestari

banner

Vaksin Sinovac - Image from bbc

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan persetujuan izin penggunaan darurat (EUL) vaksin Tiongkok akan keluar di dua pekan mendatang. Kedua vaksin Corona yang dimaksud yaitu besutan Sinovac dan Sinopharm.

\r\n\r\n

Hal ini terungkap dalam sebuah diskusi pada Senin yang dipimpin Asisten Direktur Jenderal Mariângela Batista Galvão Simão. Menurutnya, WHO akan segera mengeluarkan izin EUL lebih dulu untuk vaksin Sinopharm di akhir pekan ini, menyusul vaksin Sinovac di akhir minggu depan.
\r\n
\r\nDilansir dari 环球 pada Rabu (28/4/2021), sejauh ini, jutaan dosis kedua vaksin Corona Tiongkok sudah didistribusikan, baik di dalam negeri maupun mengekspor ke banyak negara lain termasuk Amerika Latin, Asia, hingga Afrika.
\r\n
\r\nDaftar darurat dari WHO merupakan indikasi bagi regulator nasional tentang keamanan dan kemanjuran vaksin COVID-19 mereka. Masuknya vaksin Tiongkok dalam daftar EUL juga menambahkan daftar vaksin di program global penyediaan vaksin yang diinisiasi banyak dunia, yaitu COVAX.
\r\n
\r\n"Akan memungkinkan vaksin Tiongkok dimasukkan dalam COVAX, program global untuk menyediakan vaksin terutama untuk negara-negara miskin," jelas Simao, dikutip dari Reuters.
\r\n
\r\nJika disetujui, vaksin Tiongkok akan menjadi yang pertama dari negara di luar Eropa yang mendapatkan persetujuan dari badan kesehatan global. Sejauh ini, WHO baru memberikan persetujuan darurat untuk vaksin Corona dari Pfizer-BioNTech, AstraZeneca dan Johnson & Johnson. Juga diharapkan untuk meninjau vaksin Corona Moderna pekan ini.
\r\n
\r\nBeberapa waktu lalu, kemanjuran vaksin Corona Tiongkok seperti Sinovac kerap jadi perbincangan lantaran dinilai memiliki efikasi rendah. Meski begitu, studi di dunia nyata yang dilakukan di Chili menemukan vaksin Corona mereka ampuh mencegah kematiahttp://bolong.idn akibat Corona hingga 80 persen dan efektif mencegah kasus Corona bergejala hingga 67 persen.
\r\n
\r\nDiberitakan sebelumnya, Indonesia akan kedatangan 10 hingga 15 juta vaksin Sinovac untuk penggunaan di bulan April hingga Mei 2020. (*)

Komentar

Berita Lainnya