Selasa, 7 Juni 2022 5:24:51 WIB
Pejabat AS Ungkapkan Motif Jahatnya Gembar-Gemborkan Masalah Xinjiang
Tiongkok
Angga Mardiansyah
Penduduk kelompok etnis Uygur, mengobrol dengan tetangganya di kota Tacheng, Daerah Otonomi Uygur Xinjiang barat laut Tiongkok, 2 April 2020. /Xinhua
Dalam jumpa pers hari Senin kemarin (6/6), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian menanggapi perkataan pejabat Amerika Serikat (AS) seputar masalah Xinjiang. Ia menyatakan, ‘genosida’ di Xinjiang yang disebut oleh AS adalah sebuah kebohongan besar yang dibuat oleh politikus AS, adalah hasil dari diplomasi kebohongan AS.
Menurut kabar, penanggung jawab Konsulat Jenderal AS di Guangzhou bidang ekonomi dan politik Sheila Carey bersama Andrew Chira pada sebuah resepsi yang diadakan pada tahun 2021 mengungkapkan bahwa pemerintah AS berharap, para pengusaha AS dapat ‘memahami’, menggembar-gemborkan masalah kerja paksa, genosida dan penyerangan terhadap masalah HAM dengan memanfaatkan Xinjiang merupakan sebuah ‘pertarungan’ dan sebuah ‘cara yang efektif’, tujuannya adalah mendorong pemerintah Tiongkok ‘terjerumus dalam kesulitan’.
Menanggapi hal tersebut, Zhao Lijian mengatakan, “Jauh pada tahun 2018, mantan pejabat tinggi pemerintah AS Lawrence Wilkerson sudah mengakui bahwa cara terbaik AS untuk merusak kestabilan Tiongkok ialah dengan memicu keguncangan di Xinjiang, menghasut warga etnis Uighur, serta mengacaukan Tiongkok dari dalam. Mantan penerjemah Biro Penyelidikan Federal (FBI) Edmunds pada tahun 2015 pun pernah mengungkapkan bahwa AS sama sekali tidak mempedulikan kepentingan rakyat Xinjiang, mereka menyebut ‘Xinjiang melakukan pembantaian dan penganiayaan terhadap etnis minoritas’ bertujuan untuk mengacaukan Xinjiang”, tutur Zhao.
Zhao Lijian menekankan, saat ini, persatuan berbagai etnis, ketenteraman sosial dan kemakmuran ekonomi di Xinjiang merupakan balasan terbaik dan terkuat terhadap kebohongan yang disebarkan oleh AS seputar Xinjiang. Niat jabat AS yang mencoba merusak keharmonisan dan ketenteraman Xinjiang, serta menghambat pembangunan Tiongkok tak akan berhasil.CRI
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB