BEIJING, Bharata Online - Menurut laporan media, pemerintah Indonesia sedang mengadakan perundingan dengan Tiongkok mengenai restrukturisasi utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), sejumlah akun media sosial mengklaim bahwa "KCJB mengalami kesulitan operasional karena kekurangan dana."

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun menyatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah beroperasi secara aman, lancar dan teratur selama dua tahun. Hingga saat ini, kereta ini telah mengangkut lebih dari 11,71 juta penumpang, dengan volume penumpang yang terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Manfaat ekonomi dan sosialnya terus terealisasi, menciptakan sejumlah besar lapangan kerja lokal, dan mendorong perkembangan ekonomi di sepanjang jalur, sehingga mendapat pengakuan dan sambutan positif dari berbagai kalangan di Indonesia.

Guo Jiakun menekankan, ketika mengevaluasi proyek KCJB, selain melihat data keuangan dan indikator ekonomi, juga perlu memperhatikan dampak publik dan manfaat komprehensifnya. Tiongkok bersedia bersama dengan Indonesia, terus menjamin operasi berkualitas KCJB, serta lebih lanjut memainkan peran proyek ini untuk mendorong perkembangan ekonomi dan sosial Indonesia, dan konektivitas regional. [CRI]