Kuala Lumpur, Bharata Online - KTT Tiongkok-Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-28 diselenggarakan pada hari Selasa (28/10) di Kuala Lumpur, Malaysia. Para pemimpin berkumpul untuk meninjau kemajuan kerja sama Tiongkok-ASEAN dan memetakan arahnya di masa mendatang.

Dihadiri oleh Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, dan Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, KTT ini juga mempertemukan para pemimpin dan perwakilan dari seluruh kawasan ASEAN.

Dalam pidatonya di KTT tersebut, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, Ketua ASEAN 2025, menyatakan bahwa negara-negara ASEAN sepakat dalam apresiasi mereka atas komitmen dan konsistensi Tiongkok dalam keterlibatan di seluruh kawasan.

Dalam sambutan pembukaannya, Li menekankan bahwa kerja sama sangat penting bagi perkembangan ekonomi ASEAN yang pesat. Ia mencatat bahwa kerja sama ini tidak hanya membantu kawasan ini menghadapi badai global seperti krisis keuangan Asia dan global, tetapi juga telah menjadi mesin penggerak yang kuat, mendorong ekspansi perdagangan dan investasi yang luar biasa.

Li juga memuji penguatan hubungan antarmasyarakat antara Tiongkok dan ASEAN, terutama selama setahun terakhir, sebuah tren yang didorong oleh kebijakan bebas visa timbal balik yang diberlakukan antara Tiongkok dan beberapa negara ASEAN. Menurutnya, itu terutama dibuktikan dengan lonjakan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Malaysia sebesar 27 persen dari tahun ke tahun.

Perdana Menteri Tiongkok itu juga memperingatkan tentang "ancaman serius" terhadap kawasan, dengan merujuk pada unilateralisme, proteksionisme, dan tarif yang terlalu tinggi. Ia menekankan pentingnya negara-negara ASEAN untuk melawan manipulasi oleh kekuatan eksternal dan berupaya memperkuat kerja sama guna menghadapi tantangan-tantangan ini bersama-sama.

KTT tersebut merupakan bagian dari KTT ASEAN ke-47 dan KTT-KTT terkait, yang diselenggarakan di Malaysia dari Minggu (26/10) hingga Selasa (28/10) dengan tema "Inklusivitas dan Keberlanjutan".