Jumat, 25 Juli 2025 10:56:5 WIB

Utusan Tiongkok: Kehebohan AS atas Isu terkait Xinjiang Menunjukkan Hegemoni dan Standar Ganda
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Fu Cong, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Utusan Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada hari Kamis (24/7) bahwa Amerika Serikat telah berusaha membesar-besarkan isu-isu terkait Xinjiang dalam upaya terang-terangan untuk mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dan menghambat perkembangannya, sepenuhnya mengungkap hegemonisme dan standar ganda yang munafik.

Fu Cong, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menanggapi pernyataan delegasi AS pada pertemuan terbuka Dewan Keamanan mengenai kerja sama antara PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Ia menyatakan penolakan tegas dan penolakan penuh atas tuduhan tak berdasar yang dilontarkan Amerika Serikat terkait isu-isu terkait Xinjiang. Fu pun menambahkan bahwa Xinjiang saat ini menikmati stabilitas sosial dan kemakmuran ekonomi, dan masyarakat di sana hidup bahagia, mengalami kemajuan pembangunan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Selama enam tahun terakhir, lebih dari 100 negara, termasuk negara-negara Islam, telah menyatakan dukungannya terhadap posisi Tiongkok yang adil di Komite Ketiga Majelis Umum PBB dalam berbagai bentuk. Mereka dengan tegas menentang politisasi isu-isu hak asasi manusia dan menolak penggunaan hak asasi manusia sebagai dalih untuk mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Hal ini sepenuhnya menunjukkan bahwa upaya AS untuk menggunakan Xinjiang guna membendung Tiongkok telah sepenuhnya gagal, dan niat jahatnya untuk memicu konfrontasi blok dengan menyerang dan membendung Tiongkok telah sepenuhnya dikalahkan," ujar Fu.

"Jika Amerika Serikat benar-benar peduli dengan hak asasi manusia Muslim, mengapa mereka menutup mata terhadap penderitaan yang mengerikan di Gaza? Mengapa mereka mengabaikan ketidakadilan historis yang dialami rakyat Palestina? Amerika Serikat menutup mata terhadap masalah domestik kronis mereka seperti kekerasan bersenjata dan diskriminasi rasial. Hak asasi manusia dan martabat rakyatnya diinjak-injak, namun mereka tanpa malu-malu mencampuri urusan dalam negeri negara lain dengan kedok hak asasi manusia, melanggar hak asasi banyak orang di negara-negara berkembang. Kami mendesak Amerika Serikat untuk merenungkan perilakunya sendiri, mengubah arah, dan melakukan lebih banyak hal baik dan praktis untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional," tegasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner