New York, Bharata Online - Seorang perwakilan tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Rabu (5/11) membalas Amerika Serikat karena membuat tuduhan tak berdasar atas ekspor militer Tiongkok.
Sun Lei, Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, menolak klaim AS tersebut dalam pertemuan Dewan Keamanan mengenai Yaman. Perwakilan AS sebelumnya mengatakan bahwa aliran komponen dwiguna yang ditujukan untuk keperluan militer Houthi mencakup banyak barang yang berasal dari Tiongkok.
"Tiongkok selalu bersikap bijaksana dan bertanggung jawab terhadap ekspor produk militer dan barang-barang dwiguna yang dikelola secara ketat, termasuk drone. Perusahaan-perusahaan Tiongkok terlibat dalam perdagangan dan kerja sama ekonomi yang normal dengan negara-negara di seluruh dunia sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip pasar Organisasi Perdagangan Dunia dan tidak boleh menjadi sasaran tuduhan tak berdasar," kata Sun.
Dalam pertemuan tersebut, para anggota Dewan Keamanan diberi pengarahan tentang laporan kerja oleh ketua komite yang bertugas menerapkan embargo senjata, sanksi ekonomi, dan langkah-langkah lain yang bertujuan untuk mengatasi konflik sipil Yaman.
Sun mencatat bahwa laporan tersebut dengan jelas mendokumentasikan bahwa pada 28 April 2025, militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap fasilitas penahanan migran di Provinsi Saada, Yaman, yang mengakibatkan 68 kematian dan 47 luka-luka.
"Sementara itu, Amerika Serikat telah melakukan operasi militer terhadap Yaman yang melanggar hukum internasional, menimbulkan penderitaan yang tak terlupakan bagi warga sipil tak berdosa," ujarnya.
Perwakilan dari berbagai anggota Dewan Keamanan menekankan bahwa penerapan sanksi terhadap Yaman seharusnya tidak menghalangi operasi bantuan kemanusiaan atau melukai warga sipil di negara tersebut.