Jumat, 25 Juli 2025 14:33:50 WIB

Eks PM Belgia: UE Harus Terapkan Persaingan yang Adil dan Beradaptasi dengan Laju Pembangunan Tiongkok
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Yves Leterme, Mantan Perdana Menteri Belgia (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Uni Eropa (UE) harus menyambut persaingan yang adil dari Tiongkok di sektor teknologi tinggi dan jasa, serta belajar beradaptasi dengan laju pembangunan Tiongkok yang pesat, menurut mantan Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme.

Hubungan antara Eropa dan Tiongkok menjadi sorotan minggu ini ketika para pemimpin UE, termasuk Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, berkunjung ke Beijing.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, bertemu dengan para pemimpin UE pada hari Kamis (24/7), menyerukan kedua belah pihak untuk memberikan lebih banyak stabilitas dan kepastian bagi dunia melalui hubungan Tiongkok-UE yang stabil dan sehat.

Sementara itu, KTT Tiongkok-UE ke-25 juga berlangsung pada hari Kamis (24/7). Dalam KTT tersebut, Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, mengatakan Tiongkok bersedia melakukan upaya bersama dengan UE untuk memperluas kerja sama yang saling menguntungkan di bidang perdagangan, investasi, pembangunan hijau, sains-teknologi, dan bidang lainnya, menjaga stabilitas rantai industri dan pasokan, serta mengatasi perbedaan dan friksi dengan tepat melalui dialog dan konsultasi.

Dalam wawancara dengan China Global Television Network (CGTN), Leterme menggambarkan Tiongkok sebagai pemain yang sangat konstruktif di dunia multilateral, memegang posisi penting dalam rantai industri dan pasokan global.

"Tiongkok, hingga saat ini, telah menjadi semacam pabrik dunia, dan kami mengimpor banyak produk dengan harga murah dari Tiongkok. Namun, mereka tidak membahayakan posisi kami di pasar produk, layanan, dan layanan terkait teknologi mutakhir," ujarnya.

Dengan tahun ini menandai peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan antara Tiongkok dan Uni Eropa, Leterme mengatakan pihak Eropa harus beradaptasi dan menerima persaingan dari Tiongkok sambil berupaya membangun hubungan bilateral yang lebih positif.

"Sekarang kita melihat bahwa Tiongkok, berdasarkan keunggulannya sendiri, sedang mengembangkan layanan dan teknologi yang mampu bersaing dengan produk-produk terbaik kita. Dan itu bagus. Bagus juga kita memiliki persaingan itu. Persaingan yang adil itu luar biasa. Namun bagi kita, ada kebutuhan untuk beradaptasi dengan laju pembangunan, beradaptasi juga dengan volume (yang) Anda wakili dalam hal warga negara, dalam hal kekuatan pasar. Jadi, saya pikir Uni Eropa, komisi Uni Eropa, sekarang harus menyelesaikan pekerjaannya dalam hal membela kepentingan kita, yang merupakan salah satu elemen inti dari tugasnya. Namun yang saya harapkan adalah kita sekarang dapat segera menuju agenda yang lebih konstruktif untuk hubungan Uni Eropa-Tiongkok," jelasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner