Senin, 6 Februari 2023 10:29:58 WIB
Menteri energi Saudi memperingatkan sanksi dapat mengakibatkan kekurangan energi
International
Endro

Sebuah kapal tanker minyak ditambatkan di kompleks Sheskharis di Novorossiysk, Rusia, 11 Oktober 2022. /CFP
BEIJING, Radio Bharata Online - Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman memperingatkan pada hari Sabtu, bahwa sanksi Barat terhadap Rusia dapat mengakibatkan kekurangan pasokan energi di masa depan.
Pada sebuah konferensi industri di Riyadh, sebagai jawaban atas pertanyaan tentang “bagaimana langkah-langkah perdagangan akan mempengaruhi pasar energi" Pangeran Abdulaziz menjelaskan, bahwa semua yang disebut sanksi, embargo, dan kurangnya investasi, mereka akan berbelit-belit menjadi satu hal dan satu hal saja, yakni kurangnya pasokan energi dari semua jenis ketika mereka sangat dibutuhkan.
Sejak konflik Rusia-Ukraina dimulai, AS dan sekutu-sekutu Baratnya telah menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Rusia, termasuk mengurangi ekspor energi Rusia.
Ketika ditanya pelajaran apa yang telah dipetik dari dinamika pasar energi pada tahun 2022, Pangeran Abdulaziz mengatakan bahwa pelajaran yang paling penting adalah agar seluruh dunia "mempercayai OPEC Plus."
Arab Saudi adalah pemimpin de facto Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Sedangkan OPEC+, merupakan sebuah aliansi yang mencakup anggota-anggota OPEC, dan negara-negara lain termasuk Rusia, sepakat tahun lalu untuk memangkas target produksinya sebesar 2 juta barel per hari, atau sekitar 2% dari permintaan dunia, dari November hingga akhir 2023.
Meskipun mendapat tanggapan tajam dari AS, Saudi mengatakan pemangkasan ini diperlukan untuk merespons kenaikan suku bunga di Barat dan ekonomi global yang lebih lemah.
Sebuah panel OPEC+ yang bertemu pada hari Rabu lalu, mendukung keputusan tersebut. Dan pesan utama dari pertemuan tersebut adalah bahwa kelompok ini akan tetap bertahan hingga akhir perjanjian. (CGTN)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
