Beijing, Radio Bharata Online - Pendapatan penjualan dari program tukar tambah barang konsumsi Tiongkok melampaui 2,9 triliun yuan (sekitar 6.575 triliun rupiah) pada paruh pertama tahun ini, yang menguntungkan sekitar 400 juta peserta, ujar Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (18/7).

Program yang merupakan bagian penting dari strategi negara yang lebih luas untuk merangsang konsumsi domestik itu telah mendorong konsumen untuk mengganti produk-produk usang, seperti peralatan rumah tangga dan kendaraan, dengan model yang lebih baru dan lebih efisien.

"Sejak September tahun lalu, penjualan ritel daring peralatan rumah tangga oleh perusahaan-perusahaan besar secara konsisten mencatat pertumbuhan dua digit. Pada tahun 2024, jumlah kendaraan energi baru yang digunakan meningkat 5,4 kali lipat dibandingkan tahun 2020. Pada paruh pertama tahun ini, tingkat penetrasi kendaraan energi baru secara nasional melampaui 50 persen, mencapai 50,2 persen. Secara keseluruhan, program tukar tambah menghasilkan pendapatan penjualan lebih dari 2,9 triliun yuan (sekitar 6.575 triliun rupiah) dari Januari hingga Juni tahun ini, yang menguntungkan sekitar 400 juta peserta melalui subsidi dan berbagai insentif," jelas Wang.

Menteri tersebut juga menekankan bahwa program tukar tambah telah berkontribusi signifikan terhadap gaya hidup konsumen yang lebih cerdas dan berkelanjutan.